Australia Pantau Pergerakan Kapal Perang Pemantau Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 8 Juli 2019 15:55 WIB

Kapal perang AS, USS Decatur (kiri) berusaha menghindari tabrakan dengan kapal perang Cina di Laut Cina Selatan pada Ahad, 30 September 2018. GCCaptain.com via ABC News

TEMPO.CO, Sydney – Pejabat kementerian Pertahanan Australia mengatakan militer telah melacak pergerakan kapal pemantau militer Cina. Kapal pemantau itu berusaha memantau latihan militer angkatan laut Amerika Serikat dan Australia.

Baca juga: Laksamana Amerika Ajak Patroli Laut Cina Selatan

Australia dan AS mengerahkan sekitar 25 ribu personel militer untuk berlatih tempur dengan kapal perang. Kapal perang ini dilengkapi dengan jet tempur canggih, yang akan berlatih bersama hingga Agustus 2019. Latihan berjudul Talisman Sabre ini digelar setiap dua kali setahun.

Letnan Jenderal Greg Bilton, kepala operasi gabungan militer Australia, mengatakan kapal perang pemantau Cina kemungkinan mengarah ke kawasan perairan timur laut. Angkatan laut AS dan Australia menggelar latihan perang di kawasan perairan ini.

Advertising
Advertising

“Kami melacaknya. Kami belum tahu tujuannya tapi kami menduga kapal itu menuju kawasan perairan timur di Queensland. Kami akan mengambil langkah soal ini,” kata Bilton kepada media di Brisbane seperti dilansir Channel News Asia dengan mengutip Reuters pada Senin, 8 Juli 2019.

Baca juga: Cina Hadang 2 Kapal Perang Amerika Serikat di Laut Cina Selatan

Hubungan AS dan Cina memburuk akhir-akhir ini terkait klaim sepihak Beijing atas wilayah Laut Cina Selatan dan perang dagang. Cina telah membangun pangkalan militer di kepulauan tertentu di kawasan Laut Cina Selatan dan memasang rudal.

Kawasan Laut Cina Selatan ini merupakan perairan yang kaya dengan minyak dan gas. Kawasan maritim ini juga menjadi wilayah lalu lintas kapal perdagangan dengan nilai US$5 trilliun atau sekitar Rp70 ribu triliun rupiah per tahun.

Baca juga: Pertama Kali, Amerika dan Inggris Latihan di Laut Cina Selatan

Cina memiliki konflik klaim kepemilikan kawasan laut ini dengan Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Taiwan dan Malaysia. Kabar kedatangan kapal perang pemantau Cina ini terjadi setelah kedatangan tiga kapal perang Cina ke Sydney pada Juni 2019.

Kekuatan angkatan laut Cina meningkat secara dramatis dalam dua puluh tahun terakhir. Beijing berusaha memperluas pengaruhnya ke arah selatan menuju Asia Tenggara. Saat ini, Beijing merupakan salah satu pemilik kekuatan angkatan laut terbesar di dunia.

Baca juga: Cina Akui Takut Blokade Amerika dan Sekutu Jika Terjadi Konflik

Secara terpisah, tingkat kepercayaan publik Australia terhadap Cina menurun ke level 32 persen. Ini merupakan level terendah sejak 2005 seperti dilansir SCMP. Riset oleh lembaga Lowy Institute menunjukkan penurunan tingkat kepercayaan hingga 20 persen. Sekitar 77 persen warga mengatakan Canberra harus melakukan upaya lebih untuk menantang aktivitas Cina di kawasan Laut Cina Selatan meskipun itu berdampak pada hubungan ekonomi.

Berita terkait

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

6 jam lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

23 jam lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya