8 Pasukan Khusus Inggris Lawan 100 Militan ISIS di Afganistan

Senin, 8 Juli 2019 09:00 WIB

Pasukan elit Angkatan Laut Inggris, Special Boat Service.[nam.ac.uk]

TEMPO.CO, Jakarta - Delapan anggota pasukan khusus Inggris Special Boat Service dilaporkan terlibat pertempuran dengan 100 lebih milisi ISIS selama penyergapan di Afganistan.

Para prajurit dari Special Boat Service (SBS), diklaim telah pergi untuk membantu keluarga Afganistan setelah mobil mereka diledakkan oleh bom rakitan di Afganistan timur.

Baca juga: Pasukan Elit Navy SEAL Diadili karena Bunuh Tawanan ISIS

Menurut laporan Daily Mail, 7 Juli 2019, pasukan elit SBS menolak untuk meninggalkan keluarga setelah salah satu orang dewasa terbunuh dan seorang gadis muda terluka parah. Sebaliknya mereka tinggal dan bertempur dengan para militan ISIS selama enam jam.

Patroli tentara diserang ketika mereka merawat gadis yang terluka itu, memaksa mereka untuk mundur ke kompleks yang ditinggalkan dan melawan teroris sampai malam tiba dan mereka dapat melarikan diri, ungkap Daily Star.

Advertising
Advertising

"Tim SBS memiliki tenaga medis dengan mereka yang terlatih trauma," kata seorang sumber mengatakan kepada surat kabar.

"Dia segera merawat gadis itu dan menghentikan pendarahannya. Kemudian patroli diserang dan mereka dipaksa melakukan penarikan pasukan ke kompleks yang ditinggalkan."

"Satu-satunya kesempatan yang dimiliki orang-orang SBS adalah bertahan sampai malam dan kemudian mereka akan mendapat keuntungan karena peralatan penglihatan malam mereka."

Baca juga: Cerita Anggota SAS Serbu Teroris dan Evakuasi Korban di Kenya

Setelah terlindungi kegelapan, tim elit dilaporkan menipu militan untuk berpikir mereka berada di posisi yang berbeda dan kemudian melarikan diri ke tempat yang aman dengan gadis yang terluka.

Tim SBS telah melakukan patroli bersama dengan pasukan khusus Afganistan di Afganistan timur ketika mereka disergap.

Tidak jelas kapan penyelamatan yang dilakukan tim SBS terjadi.

Dua anggota Special Boat Service muncul dari permukaan air dengan senjata siap tembak, 2010.[nam.ac.uk]

Special Boat Service telah terlibat dalam sejumlah operasi di Afganistan sejak serangan 11 September di World Trade Center pada tahun 2001.

Pada 2014, hampir semua pasukan tempur Inggris telah ditarik dari Afganistan.

Baca juga: Amerika Serikat Tarik Pasukan, Inggris Siap Perangi ISIS

Namun, ratusan telah dikirim kembali dalam 12 bulan terakhir setelah permintaan dari Presiden AS Donald Trump dan NATO untuk mengirim lebih banyak tentara ke Afganistan untuk memerangi ancaman dari ISIS dan kelompok teror lainnya.

Sekarang ada sekitar 1.000 tentara Inggris yang dikerahkan di Afganistan.

Baca juga: Inggris Kini Perbolehkan Perempuan Masuk Semua Satuan Militer

ISIS memperoleh pijakan di Afganistan tak lama setelah kelompok itu menyerang Suriah dan Irak pada musim panas 2014.

Namun sejak ISIS kehilangan daerah kekuasaan di Suriah dan Irak, ribuan milisinya telah pindah ke Afganistan.

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

18 hari lalu

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.

Baca Selengkapnya

72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

18 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merayakan hari jadi yang ke-72 pada 16 April 2024. Begini sejarah terbentuknya yang digagas Kolonel Slamet Riyad.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya