India Beli Rudal Anti-Tank dari Rusia Senilai Rp 400 Miliar

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 1 Juli 2019 16:10 WIB

India dan Rusia menandatangani persetujuan pembuatan rudal BrahMos, pada Februari 1998. Uji coba pertama dilakukan di Chandipur, Orissa, pada Juni 2001. Rudal BrahMos resmi memasuki layanan angkatan bersenjata India, pada 2006. Rudal ini memperkuat Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara India. Beberapa sumber melaporkan bahwa Militer India memiliki sekitar 1.000 rudal BrahMos. sputniknews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India menandatangani kesepakatan pembelian sejata rudal anti-tank dari Rusia. Rudal Strum Ataka ini bakal dipasang di helikopter tempur Mi-35.

Baca juga: India Sewa Kapal Selam Nuklir Bekas Rusia Senilai Rp 43 Triliun

“Kesepakatan ini diteken dengan Rusia terkait klausa darurat, yang memungkinkan rudal akan dikirim dalam tiga bulan setelah penandatangan kontrak,” begitu dilansir Economic Times pada Senin, 1 Juli 2019.

Nilai pembelian rudal anti-tank ini sekitar Rp400 miliar. Militer India berharap bakal mendapatkan tambahan kemampuan untuk serangan helikopter terhadap tank dan kendaraan lapis baja musuh.

Advertising
Advertising

Baca juga: Ini Keunggulan S-400 Rusia yang Dilirik Turki, India, dan Qatar

Helikopter Mi-35 merupakan armada tempur saat ini dari Angkatan Udara India. Helikopter ini bakal digantikan oleh helikopter Apache, yang dibeli dari AS, dan bakal mulai dikirim pada Agustus 2019.

Militer India telah berupaya membeli rudal anti-tank ini sejak lama. Kesepakatan ini akhirnya bisa diteken dengan menggunakan ketentuan darurat setelah berproses sekitar satu dekade.

Baca juga: India Gelar Pertemuan Blok Pertahanan, Rusia, India dan Iran Hadir

Pada pekan lalu, Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, memberi presentasi mengenai procurement yang dilakukan ketiga angkatan menggunakan ketentuan darurat.

Angkatan Darat India juga sedang dalam proses pembelian rudal anti-tank Spike, yang bakal dibeli dari Prancis. AD India juga bakal membeli rudal anti-serangan udara Igla-S dari Rusia menggunakan ketentuan darurat.

Menurut aturan yang ada, ketiga angkatan di militer India bisa membeli peralatan tempur dalam tiga bulan dengan biaya maksimal Rp600 miliar per item.

Baca juga: Amerika Serikat Peringatkan India Jika Beli S-400 Rusia

Pemerintah India memberikan kewenangan penggunaan ketentuan darurat ini pasca serangan teror Pulwama, yang menewaskan sekitar 40 orang personel. Ini membuat militer India meningkatkan kehadiran di perbatasan dengan Pakistan.

Berita terkait

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

8 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

10 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya