Sampah dari Kanada Dibawa Pulang dari Filipina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 30 Juni 2019 10:45 WIB

Kontainer dengan sampah kota yang diduga berasal dari Kanada terlihat dalam gambar ini dirilis oleh Metro Clark Waste Management Corporation pada 10 Juli 2015.[ABS-CBN News]

TEMPO.CO, Vancouver – Pemerintah Kanada mengirim kapal untuk membawa pulang sampah sebanyak 69 kontainer dari Filipina pada Sabtu, 29 Juni 2019.

Baca juga: Duterte Ancam Perangi Kanada karena Kirim Sampah ke Filipina

Langkah ini mengakhiri konflik berkepanjangan antara kedua negara. Konflik ini juga menandai pemerintah Filipina sudah tidak mau lagi wilayah negaranya menjadi tempat sampah dunia.

“Kapal kargo yang membawa 69 kontainer sampah ini berlabuh di pelabuhan di luar Kota Vancouver,” begitu dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 29 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Otoritas Kanada mengatakan sampah ini akan dibakar di pusat daur ulang untuk menjadi energi.

Baca juga: Kanada Sepakat Ambil Kembali Sampah yang Dibuang ke Filipina

Sampah ini telah menjadi konflik berkepanjangan antara Kanada dan Filipina sejak tiba di Manila pada 2013 dan 2014.

Perusahaan Kanada 'keliru' melabeli kontainer berisi sampah ini sebagai plastik daur ulang.

Isi kontainer ini ternyata berupa sampah kertas, plastik, elektronik, dan sampah rumah tangga seperti popok dan sampah dapur.

Padahal, undang-undang Singapura melarang adanya impor sampah campur seperti ini.

Baca juga: 40 Kilo Sampah Plastik Ditemukan di Perut Ikan Paus yang Tewas

Sampah ini memicu ketegangan bilateral antara Filipina dan Kanada selama bertahun-tahun. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengancam akan menyatakan perang jika Kanada menolak mengambil kembali sampah itu.

Pemerintah Kanada lalu melewati tenggat 15 Mei 2019 untuk mengambil kembali sampah itu.

Soal ini, Menteri Lingkungan Kanada, Catherine McKenna, mengatakan,”Kami berkomitmen dengan Filipina dan bekerja dekat dengan mereka,” kata dia.

Kekhawatiran global muncul melihat sampah plastik yang dihasilkan negara-negara di Asia. Sampah plastik ini mencemari sungai dan masuk ke laut.

Baca juga: Duterte Berang Soal Sampah Asal Kanada, Tarik Dubes

Sejumlah ikan besar seperti Paus menyantap sampah ini dan bangkainya terdampar di pantai.

Sebelumnya, sampah ini banyak dikirim ke Cina. Namun, pemerintah Cina melarang ini pada 2018 untuk membersihkan lingkungan.

Pemerintah Kanada juga memperketat pengaturan soal ekspor dan impor ini pada 2016. Pengusaha Kanada harus mendapat izin dari pemerintah Kanada dan pemerintah negara tujuan jika ingin mengekspor sampah beracun seperti yang dikirim ke Filipina.

Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

8 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

11 jam lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

16 jam lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

1 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

3 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

5 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

8 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya