PM Palestina Shtayyeh Kritik Konferensi Gagasan Trump

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 28 Juni 2019 08:45 WIB

PM Palestina Mohammad Shtayyeh. Reuters

TEMPO.CO, Ramallah – Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, mengritik pelaksanaan konferensi internasional mengenai Palestina dan Israel, yang digelar di Manama, Bahrain.

Baca juga: Israel Siap Hadiri Konferensi Ekonomi Palestina di Bahrain

Shtayyeh menilai konferensi yang digagas Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ini terpisah dari realitas.

Konferensi ini bertema “Kesejahteraan untuk Perdamaian”.

Advertising
Advertising

Dia menilai konferensi untuk mencari solusi dari konflik berkepanjangan Palestina dan Israel ini tidak akan berkembang menjadi rencana politik.

“Bahrain hanya sebuah uji coba yang buruk. Saya pikir ini sebuah pelatihan ekonomi yang telah terpisah secara penuh dari realita,” kata Shtayyeh di kantornya Tepi Barat, Palestina, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 27 Juni 2019.

Baca juga: Palestina Menolak Konferensi Inisiatif Amerika di Bahrain

Shtayyeh menilai konferensi ini tidak lebih dari sebuah wacana intelektual.

Washington menggelar konferensi internasional dua hari di Bahrain, yang berakhir kemarin, dan menyebutnya sebagai langkah pertama dari upaya menyelesaikan konflik di Timur Tengah.

Sejumlah negara Arab sekutu AS menilai konferensi yang berfokus pada isu ekonomi ini bisa berpeluang diterima semua pihak jika ada penyelesaian isu politik.

Namun, Shtayyeh berpendapat tujuan dari konferensi ini tidak bakal terwujud dan tidak berlanjut.

Baca juga: Warga Palestina di Yerusalem Tolak Makanan Ramadan dari UEA

Konferensi ini menyerukan penggalangan dana sekitar US$50 miliar atau sekitar Rp709 triliun untuk menstimulasi kegiatan ekonomi di Palestina dan sejumlah negara Arab sekitarnya. Idenya adalah mengalokasikan sekitar 50 persen dari dana ini untuk pembangunan di wilayah Palestina selama 10 tahun.

Namun, upaya ini mendapat penolakan dari para pemimpin Palestina. Alasannya, Presiden AS, Donald Trump, telah bersikap bias dengan mendukung Israel lewat pengakuan Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2017.

Palestina mengatakan menginginkan Kota Yerusalem Timur sebagai ibu kota di masa depan.

Baca juga: IMF dan Bank Dunia akan Hadiri di Konferensi Ekonomi Palestina

Aspek solusi politik dari inisiatif ini, yang dimotori menantu Trump yaitu Jared Kushner, masih belum terungkap ke publik. Menurut Kushner dan utusan AS ke Timur Tengah, Jason Greenblatt, konsep solusi politik akan dibuka setelah Israel menggelar pemilu cepat pada September 2019.

Ada kekhawatiran dari Palestina bahwa tim bentukan Trump ini telah meninggalkan konsep solusi dua negara, yang selama ini menjadi rujukan Israel dan Palestina. Konsep ini merujuk kepada pembentukan sebuah negara Palestina yang independen dan berdampingan dengan Israel.

“Kami belum melihat di atas kerja referensi mengenai adanya pendudukan (oleh Israel), pembangunan pemukiman, Palestina, dua negara, perbatasan 1967, Yerusalem dan lainnya,” kata dia.

Israel mengambil alih wilayah Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza pada 1967 saat terjadi Perang Timur Tengah. Bangsa Palestina menginginkan berdirinya negara mereka di kawasan ini.

Beberapa hari sebelum pemilu Israel pada April 2019, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan akan menganeksasi wilayah pemukiman warga Yahudi di kawasan Tepi Barat jika dia menang.

Berita terkait

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

1 jam lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

4 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

5 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

8 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

8 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

9 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

9 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

10 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

10 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

10 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya