Dewan Keamanan PBB Bahas Nasib Perjanjian Nuklir Iran

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 27 Juni 2019 12:15 WIB

Suasana rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai keputusan mengenai status Yerusalem di Markas Besar PBB di New York City, New York, AS, 18 Desember 2017. REUTERS/Brendan McDermid

TEMPO.CO, New York – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa membahas nasib Perjanjian Nuklir Iran 2015.

Baca juga: Trump Berharap Tidak Perang Lawan Iran, Tapi ...

Duta Besar Uni Eropa untuk PBB, Joao Vale de Almeida, mengatakan,”JCPOA merupakan perjanjian nuklir yang telah bekerja dan mencapai hasil yang diharapkan. Tidak ada alternatif perdamaian lain yang kredibel,” kata Almeida dalam sidang Dewan Keamanan PBB seperti dilansir Reuters pada Rabu, 26 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Menanggapi ini, Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, mengatakan kepada 15 anggota DK PBB,”Penarikan AS dari perjanjian nuklir JCPOA dan pengenaan sanksi lagi membuat perjanjian nuklir ini tidak efektif,” kata Ravanchi.

Baca juga: Pejabat AS Akui Donald Trump Ragu untuk Perang dengan Iran

JCPOA merupakan singkatan dari Joint Comprehensive Plan of Action. “Iran sendiri tidak dapat dan tidak akan mengambil semua beban lebih jauh untuk menjaga berlangsungnya JCPOA,” kata dia.

Sejumlah negara Eropa berupaya menyelamatkan perjanjian nuklir yang diteken pada 2015. Namun, pemerintah Iran telah memberi tenggat kepada negara Eropa yaitu 8 Juli mengenai kepastian manfaat ekonomi yang bisa diperoleh dari perjanjian nuklir itu.

Baca juga: Trump Setuju Bantu Iran Jadi Negara Kaya, Syaratnya?

Iran mengatakan siap untuk melanjutkan pengayaan uranium hingga ke tingkat lebih tinggi dibandingkan yang diizinkan dalam perjanjian nuklir itu jika negara Eropa tidak bisa membentengi Iran dari sanksi ekonomi AS.

Duta Besar Pelaksana AS untuk PBB, Jonathan Cohen, mengatakan tindakan Iran sebagai kontraproduktif.

“Sikap penolakan Iran terhadap Dewan Keamanan dan perilaku berbahaya mengancam perdamaian dan keamanan global. Ini tidak bisa dianggap remeh untuk menyelamatkan kesepakatan yang tidak memutus secara penuh jalur Iran untuk memperoleh senjata nuklir,” kata dia.

Baca juga: Trump Bakal Gunakan Militer Cegah Iran Kuasai Senjata Nuklir

Cohen mengatakan resolusi PBB mengenai perjanjian nuklir ini memiliki mekanisme untuk menangani secara signifikan sikap wanprestasi Iran terkait komitmen perjanjian nuklir.

Dalam perjanjian nuklir ada proses di Dewan Keamanan PBB untuk memicu pengenaan semua sanksi jika Iran melanggar perjanjian.

Soal ini, Ravanchi mengatakan,” AS tidak berada dalam posisi untuk mengaktifkan sanksi itu karena bukan bagian lagi dari perjanjian nuklir.”

Duta Besar Prancis untuk PBB, Francois Delattre, mengatakan jika perjanjian nuklir berakhir maka itu menjadi langkah mundur. Dia mendesak Teheran untuk tidak melanggar perjanjian.

Baca juga: Balas Serangan Drone, Donald Trump Jatuhkan Sanksi Baru ke Iran

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan Moskow menginginkan Iran tetap berkomitmen dalam perjanjian nuklir. Tapi dia juga menuding AS mengirim pesan bermakna ganda.

“Kita mendengar pernyataan bahwa tidak ada yang berencana pergantian rezim di Iran. Tapi pada saat sama kita mendengar ancaman penghancuran dan sanksi baru. Ada ajakan berdialog tapi juga pernyataan terbuka untuk meningkatkan kehadiran militer di kawasan,” kata dia.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

16 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

6 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya