Abbas Tegaskan Palestina Tolak Rencana Damai Usulan Trump

Senin, 24 Juni 2019 09:46 WIB

Pria Palestina menggunakan tangga guna memanjat tembok Israel yang kontroversial untuk salat Jumat pertama Ramadan di masjid Al-Aqsa, Yerusalem, 10 Mei 2019. REUTERS/Mohamad Torokman

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan konflik Palestina - Israel tidak dapat diselesaikan dengan semata-mata fokus pada ekonomi, melainkan yang terpenting adalah penyelesaian politik.

"Uang penting. Ekonomi penting. Namun politik lebih penting. Penyelesaian politik lebih penting," kata Abbas kepada wartawan di Tepi Barat, Ramallah, seperti dikutip dari Reuters, 23 Juni 2019.

Baca juga: Jared Kushner Mau Ubah Palestina Jadi Tujuan Wisata Dunia

Abbas menegaskan, Palestina menolak proposal rencana perdamaian Timur Tengah yang berfokus pada ekonomi senilai lebih dari Rp 700 triliun yang diusulkan Presiden Donald Trump.

"Kami menyambut semua orang yang berharap untuk membantu kami, apakah itu di Manama atau di mana saja. Tapi sekarang, kami menolak kesepakatan abad ini," kata Abbas merujuk pada proposal rencana perdamaian Timur Tengah usulan Trump.

Advertising
Advertising

Baca juga: 50 Pengusaha Beri Pinjaman untuk Bantu Pemerintah Palestina

Abbas juga mengingatkan agar AS tidak berbicara omong kosong tentang proposal perdamaian dengan menyebut nilai miliaran dollar AS untuk diinvestasikan di wilayah yang dipersoalkan antara Palestina dan Israel selama puluhan tahun.

"Kita terbiasa dengan omong kosong semacam ini. Jangan saling berbohong satu dengan lainnya," kata Abbas.

Baca juga: Rencana Damai Usulan Trump, Netanyahu Pertahankan Lembah Yordan

Penasihat Gedung Putih untuk Timur Tengah, Jared Kushner, mengungkapkan rencana ekonomi senilai US$ 50 miliar atau setara dengan Rp 707 triliun untuk rencana perdamaian Palestina dan Israel "Kesepakatan Abad ini".

Rencana yang ditolak mentah-mentah oleh Palestina melibatkan negara tetangga Arab, dan mendanai koridor transportasi senilai US$ 5 miliar atau setara dengan Rp 70,7 triliun untuk menghubungkan Tepi Barat dan Gaza.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

4 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

5 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

7 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

8 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

10 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

11 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

21 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

23 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya