PM Vietnam Masih Khawatir Situasi Laut Cina Selatan Meski Ada COC

Sabtu, 22 Juni 2019 17:38 WIB

Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc dan delegasi Vietnam berangkat ke Bangkok, Thailand, untuk menghadiri KTT ASEAN ke-34 22-23 Juni 2019.[Vietnam News]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc masih khawatir situasi di Laut Cina Selatan meski Code of Conduct atau COC sedang dibahas.

Menurut PM Phuc saat tiba untuk KTT ASEAN di Bangkok pada Sabtu, situasi di lapangan masih rumit.

"Kegiatan unilateral yang melanggar hukum, termasuk reklamasi lahan untuk mengubah status quo, militerisasi, tabrakan yang membahayakan jiwa nelayan," kata Phuc kepada The Nation, 22 Juni 2019.

Baca juga: Intelijen Militer Taiwan Pantau Aksi Kapal Induk Cina Liaoning

"Perilaku ini telah mengikis kepercayaan dan tidak kondusif. untuk promosi dialog dan pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di kawasan ini," tambahnya.

Advertising
Advertising

Phuc tiba di Thailand pada hari Sabtu untuk KTT ASEAN ke-34 di mana banyak masalah keamanan akan dibahas.

Vietnam adalah salah satu anggota ASEAN yang berselisih dengan Cina atas sengketa wilayah di laut yang diperebutkan. Wilayah ini menjadi titik panas ketika Cina memulai militerisasi dengan membangun fasilitas untuk penggunaan militer bertahun-tahun lalu.

Baca juga: Filipina Kecam Kapal Diduga Milik Cina yang Tabrak Kapal Nelayan

ASEAN dan Cina menandatangani deklarasi yang tidak mengikat secara hukum tentang perilaku (DOC) pihak-pihak di Laut Cina Selatan pada 2002 untuk mengatur laut, tetapi situasinya tetap tegang.

Seorang jurnalis melintasi ornamen penyambutan delegasi jelang rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Kamis 20 Juni 2019. KTT ASEAN ke-34 yang dilaksanakan 20-23 Juni 2019 tersebut mengangkat tema Memajukan Kemitraan Untuk Keberlanjutan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

ASEAN dan Cina sekarang bekerja untuk memiliki kode perilaku yang mengikat secara hukum untuk mengendalikan perilaku negara-negara di Laut Cina Selatan.

Para menteri dan pejabat senior ASEAN berharap dapat menyimpulkan pembacaan teks pertama COC pada akhir tahun ini.

"Terhadap latar belakang itu, ASEAN perlu dengan kuat menaati posisi fundamentalnya di Laut Cina Selatan, di mana para pihak terkait harus menahan diri, menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat semakin memperumit situasi," kata Phuc.

Baca juga: AS Jual 38 Drone Pengintai ke 4 Negara ASEAN Senilai Rp 668,4 M

"Semua pihak harus menahan diri dari militerisasi dan berupaya menyelesaikan perselisihan dengan cara damai berdasarkan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982 (Konvensi PBB tentang Hukum Laut), secara ketat dan sepenuhnya menerapkan DOC dan berusaha untuk merumuskan COC yang efektif dan substantif sejalan dengan hukum internasional dan didukung oleh komunitas internasional," katanya.

Perdana Menteri Phuc juga mengatakan menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di Laut Cina Selatan merupakan prasyarat untuk pembangunan berkelanjutan dan kemakmuran semua negara.

Menurut Perdana Menteri Vietnam, dalam beberapa tahun terakhir ASEAN telah melakukan upaya untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah keamanan regional, termasuk Laut Cina Selatan, konflik etnis di negara Rakhine di Myanmar, denuklirisasi semenanjung Korea, terorisme dan kejahatan transnasional.

Berita terkait

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

19 jam lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

19 jam lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

19 jam lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

1 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

3 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

3 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

3 hari lalu

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Vietnam akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Al Janoub pada Sabtu dinihari, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

4 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya