TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha minuman ringan terkemuka Vietnam dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada Kamis, 25 April 2024. Ia diduga melakukan penipuan senilai US$ 40 juta atau setara Rp 648 miliar.
Pengusaha bernama Tran Qui Thanh ini adalah tokoh bisnis terkemuka terbaru yang terjerat dalam tindakan keras terhadap korupsi di negara tersebut. Vietnam sedang melakukan kampanye besar-besaran untuk memberantas korupsi yang mewabah. Lebih dari 4.400 orang didakwa melakukan tindak pidana, termasuk pejabat dan tokoh bisnis senior.
Pengadilan di Kota Ho Chi Minh memutuskan Tran Qui Thanh dan kedua putrinya bersalah karena menipu investor atas pinjaman yang diberikan pada 2019 hingga 2020. Thanh, ketua grup minuman Tan Hiep Phat yang berusia 71 tahun, dinyatakan mendalangi penipuan terhadap aset yang dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman, menurut media pemerintah.
Bahkan ketika peminjam membayar kembali uang tersebut dengan bunga, Thanh menolak mengembalikan aset tersebut dengan berbagai alasan, termasuk mengklaim bahwa mereka telah kehilangan hak pembelian kembali karena pelanggaran kontrak.
Pengadilan menjatuhkan hukuman empat tahun penjara kepada putri Thanh, Tran Uyen Phuong, 43 tahun, yang merupakan wakil CEO perusahaan tersebut. Putri bungsunya, Tran Ngoc Bich, 40, dijatuhi hukuman percobaan tiga tahun penjara.
Tan Hiep Phat adalah salah satu perusahaan minuman terbesar di Vietnam, yang terkenal dengan rangkaian produk teh botolan dan minuman energi.