TEMPO.CO, Jakarta - Filipina mengecam dan menyebut aksi kapal nelayan yang diduga milik Cina karena mengabaikan nelayan Filipina saat bertabrakan di Laut Cina Selatan.
Pada Ahad kapal Cina menabrak kapal nelayan Filipina yang bersauh di Reed Bank, salah satu pulau yang diklaim oleh Cina dan Filipina.
"Tabrakan menyebabkan kapal Filipina tenggelam dan 22 awak kapal meminta pertolongan," kata Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, dikutip dari Channel News Asia, 13 Juni 2019.
Baca juga: MA Filipina Desak Rodrigo Duterte Amankan Laut Cina Selatan
Meskipun Presiden Filipina Rodrigo Duterte berupaya menghindari perselisihan dengan Cina atas Laut Cina Selatan, Manila kadang-kadang memprotes tindakan Cina.
"Kami sangat mengutuk tindakan pengecut dari kapal penangkap ikan yang dicurigai milik Cina karena meninggalkan kru Filipina," kata Lorenzana.
"Ini bukan tindakan yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang harus bertanggung jawab dan bersahabat."
Nelayan Filipina tersenyum saat memperlihatkan seekor lobster hasil tangkapannya di dekat Scarborough Shoal di laut Cina Selatan, 5 April 2017. REUTERS
Lorenzana menyerukan penyelidikan atas tabrakan itu, dan memastikan langkah-langkah diplomatik untuk mencegah insiden terulang.
Namun juru bicara Departemen Pertahanan Filipina Arsenio Andolong mengatakan pihaknya belum mengkonfirmasi apakah kapal itu terdaftar di Cina.
Menurut Arseunio, berdasarkan pengakuan para nelayan Filipina, kapal nelayan diidentifikasi milik Cina.
Menteri Pertahanan juga berterima kasih kepada kapal penangkap ikan Vietnam di sekitar yang dilaporkan menolong awak Filipina ke tempat aman.
Seperti Filipina, Vietnam juga mengklaim sebagian Laut Cina Selatan.
Baca juga: Intimidasi Filipina, Cina Kirim 95 Kapal ke Laut Cina Selatan
Saling klaim atas Laut Cina Selatan adalah titik pertikaian regional karena barang senilai triliunan dolar AS melewati jalur perdagangan, dan cadangan minyak bumi yang kaya diperkirakan ada di bawahnya.
Reed Bank berjarak sekitar 150 kilometer dari pulau Palawan, Filipina, yang masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif 370 km dari Laut Manila dan jauh dari daratan utama terdekat Cina.
Pada 2011, Filipina juga menuduh kapal Cina memprovokasi kapal eksplorasi di sekitar Reed Bank di Laut Cina Selatan.