Tiga Pernyataan Kontroversial Mahathir Soal Yahudi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 19 Juni 2019 11:33 WIB

PM Malaysia Mahathir Mohamad berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa di New York pada Jumat, 28 September 2018 waktu setempat. UN News

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Pernyataan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menimbulkan kontroversi saat berbicara di depan acara diskusi di Cambridge, Inggris, pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Organisasi Mahasiswa Yahudi Sebut Pernyataan Mahathir Anti-Semit

Mahathir, yang diundang oleh organisasi debat tertua di dunia Cambridge Union, mengatakan bahwa dia memiliki sejumlah teman orang Yahudi.

Advertising
Advertising

“Saya punya beberapa teman Yahudi, teman sangat baik. Mereka tidak seperti Yahudi yang lain. Itu sebabnya mereka teman saya,” kata Mahathir pada Ahad, 16 Juni 2019, seperti dilansir Channel News Asia.

Mahathir mengeluarkan pernyataan yang dinilai bernada anti-semit itu saat menanggapi pertanyaan dari moderator debat Adam Davies.

Baca juga: Cambridge Union Tanggapi Kritik Terhadap Pernyataan Mahathir

“Mengapa Anda mengatakan orang Yahudi secara umum cenderung terhadap uang? Ada banyak orang Yahudi, mayoritas Yahudi yang peduli soal Hak Asasi Manusia, keadilan sosial dan demokrasi,” tanya Davies kepada Mahathir seperti dilansir Times of Israel.

Berikut ini sejumlah pernyataan kontroversial Mahathir terkait Yahudi dan Israel:

  1. Hidung Bengkok

Mahathir menyebut orang Yahudi berhidung bengkok dalam bukunya yang berjudul “The Malay Dilemma”.

Baca juga: Soal Larangan Atlet, Mahathir: Israel Tidak Boleh Masuk Malaysia

“Mereka berhidung bengkok. Banyak orang menyebut orang Melayu berhidung pesek. Kami tidak berkeberatan. Kami tidak pergi berperang karena pernyataan itu,” kata dia saat ditanya mengapa dia menggambarkan orang Yahudi berhidung bengkok dalam buku yang ditulisnya seperti dilansir Reuters pada 2 Oktober 2018.

  1. Masalah Timur Tengah

Mahathir menyalahkan Yahudi atas masalah yang terjadi di Timur Tengah. Seperti diketahui, Israel dan Palestina bermusuhan mengenai hak atas wilayah.

Baca juga: Mahathir: Anwar Ibrahim Setia pada Yahudi

“Jika Anda ingin berbicara sebenarnya, masalah di Timur Tengah dimulai dengan pembentukan Israel. Itu yang sebenarnya. Tapi saya tidak bisa mengatakan itu,” kata dia seperti dilansir Reuters pada 2 Oktober 2018.

  1. Larang Atlet Israel

Mahathir membela diri atas tudingan bersikap anti-semit karena menolak penerbitan visa bagi atlet disabilitas Israel yang akan berlomba dalam ajang World Para Swimming Championship di Sarawak, Malaysia, pada Juli 2019.

Baca juga: Dituding Anti-semit, PM Mahathir Mohamad: Saya Tidak Peduli

“Saya pikir mereka tidak harus datang ke negara kami karena kami tidak memiliki hubungan dengan mereka. Dan kita merasa bahwa mereka akan membawa banyak masalah dan lolos begitu saja karena tidak ada yang berani mengatakan apapun terhadap mereka,” kata Mahathir saat berbicara dalam acara diskusi yang digelar organisasi debat Oxford Union pada 19 Januari 2019 seperti dilansir New Straits Times.

“Tidak adil menyebut saya anti-semit. Mereka seharusnya menyebut orang lain anti-semit. Orang-orang Arab juga orang semit,” kata Mahathir.

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

4 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

10 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

13 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

15 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

16 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

18 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya