Organisasi Mahasiswa Yahudi Sebut Pernyataan Mahathir Anti-Semit

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 19 Juni 2019 08:31 WIB

PM Malaysia, Mahathir Mohamad, berbicara dalam acara tanya jawab yang digelar organisasi debat Cambridge Union di Inggris pada Ahad, 16 Juni 2019.

TEMPO.CO, Cambridge – Pernyataan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menimbulkan kritik karena dinilai bersifat anti-semit saat berbicara di acara debat yang digelar organsiasi debat Cambridge Union di Inggris.

Baca juga: Dituding Anti-semit, PM Mahathir Mohamad: Saya Tidak Peduli

”Saya punya beberapa teman Yahudi, teman sangat baik, mereka tidak seperti Yahudi lain. Itu sebabnya mereka teman saya,” kata Mahathir pada Ahad, 16 Juni 2019 seperti dilansir Channel News Asia.

Pernyataan Mahathir ini sempat menimbulkan tawa dari sebagian peserta yang hadir, yang dipenuhi mahasiswa dan sejumlah anggota delegasi pemerintah Malaysia. Mahathir sedang dalam kunjungan tiga hari di Inggris saat meladeni acara tanya jawab ini.

Advertising
Advertising

Menanggapi pernyataan ini, organisasi Union of Jewish Students mengeluarkan pernyataan.

Baca juga: Soal Larangan Atlet, Mahathir: Israel Tidak Boleh Masuk Malaysia

“Kebebasan berbicara bukanlah lelucon ketika menimbulkan kebencian terhadap kelompok tertentu,” begitu tanggapan Union dalam cuitan pada akun @UJS_UK pada 17 Juni 2019. Organisasi ini memiliki anggota lebih dari 8000 mahasiswa Yahudi, yang berkuliah di sejumlah kampus di Inggris.

Kritik juga disampaikan oleh Adam Cannon, bekas Presiden UJS yang juga berprofesi sebagai pengacara. Dia menilai membiarkan komentar anti-semit dan rasis tanpa sanggahan saat audiens tertawa tidak bisa diterima.

“Memalukan bagi institusi yang besar ini mengizinkan ini terjadi,” kata dia mengenai pernyataan Mahathir yang terjadi dalam acara organisasi debat yang telah berusia 204 tahun ini.

Baca juga: Mahathir: Anwar Ibrahim Setia pada Yahudi

Menurut laman resmi organisasi Cambridge Union, organisasi ini memiliki sekitar 70 ribu anggota di seluruh dunia. “Ini merupakan perkumpulan debat tertua di dunia dan perkumpulan debat siswa di Cambridge,” begitu penjelasan organisasi ini situs www.cus.org. “Union ini tetap menjadi forum unik untuk bertukar ide dan seni debat publik.”

Organisasi ini juga mencantumkan sejumlah tokoh yang pernah diundang untuk audiensi dan tanya jawab. Ini seperti Winston Churchill, Theodore Roosevelt, dan Dalai Lama. Para tamu undangan memiliki latar belakang berbeda dari politisi, atlet olimpiade, pebisnis dan jurnalis.

“Kami mengundang mereka untuk satu tujuan – agar anggota kami dapat bertemu mereka, bertanya kepada mereka, dan mempertanyakan pandangan mereka,” begitu bunyi pernyataan di situs Cambridge Union.

Baca juga: 4 Pernyataan Mahathir Menyoal Israel

Pengurus Union of Jewish Student sebelumnya telah menyatakan berkeberatan dengan keputusan Cambridge Union untuk mengundang Mahathir.

“Kami kecewa Cambridge Union membuat keputusan untuk mengundang PM Malaysia. Kami berharap Mahathir Mohamad akan ditanya secara gencar mengenai pandangannya yang bersifat rasis anti-Yahudi dan agar dia ditunjukkan bahwa pandangannya tidak diterima di kampus di Inggris,” cuit Union pada 12 Juni 2019.

Media Times of Israel melansir pernyataan Mahathir ini dan memberitakan kecaman dari organisasi mahasiswa Yahudi di Inggris. Media asal Israel ini mengatakan Mahathir membuat pernyataan yang bersifat kebencian terhadap Yahudi dalam sebuah acara debat yang digelar di University of Cambridge.

Baca juga: Mahathir Mohamad: Tidak Ada Negara yang Berhak Memecah Yerusalem

Mahathir mengeluarkan pernyataan yang dinilai bernada anti-semit saat menanggapi pertanyaan dari moderator debat Adam Davies.

“Mengapa Anda mengatakan orang Yahudi secara umum cenderung terhadap uang? Ada banyak orang Yahudi, mayoritas Yahudi yang peduli soal Hak Asasi Manusia, keadilan sosial dan demokrasi,” tanya Davies kepada Mahathir.

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

2 hari lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

3 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

8 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

9 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

12 hari lalu

Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

13 hari lalu

Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

Komunitas Yahudi di Isfahan merupakan yang tertua. Kota yang diduga diserang Israel pada Jumat lalu dihuni sekitar 1.500 orang Yahudi.

Baca Selengkapnya