Nama Trump Dipilih Jadi Nama Wilayah di Israel

Senin, 17 Juni 2019 15:20 WIB

Israel mensahkan nama sebuah wilayah dengan nama 'Dataran Tinggi Trump'. Sumber:Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Israel meresmikan sebuah wilayah di Negara Bintang Daud itu dengan nama 'Dataran Tinggi Trump'.

Dikutip dari reuters.com, Senin, 17 Juni 2019, pemberian nama Dataran Tinggi Trump ditujukan untuk memperkuat hubungan Israel - Amerika Serikat. Negara Abang Sam pada Maret lalu mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan hal ini telah membuat negara kekuatan dunia lainnya kecewa pada Amerika Serikat.

Wilayah Dataran Tinggi Trump persisnya berada di zona perbatasan dengan Suriah dan pembangunan di wilayah tersebut tampaknya akan lambat karena gejolak politik yang sedang dialami Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca juga:Donald Trump Ulang Tahun, Kini Menginjak Usia 73 Tahun

Israel mensahkan nama sebuah wilayah dengan nama 'Dataran Tinggi Trump'. Sumber: The Times of Israel

Advertising
Advertising

Baca juga:Donald Trump Habiskan Rp 14 M untuk Iklan Ulang Tahun di Facebook

Dalam sebuah pertemuan di Beruchim, sebuah lokasi yang berjarak 12 kilometer dari Dataran Tinggi Golan yang berbatasan dengan Suriah, Netanyahu meresmikan nama Dataran Tinggi Trump dengan cara membuka sebuah tugu yang ditutup tirai. Tulisan di tugu itu ditulis dalam bahasa Inggris dan Ibrani. Tugu itu dihiasi oleh bendera Israel dan Amerika Serikat serta ditanami rumput plastik di bagian bawahnya.

Israel menduduki wilayah Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada 1967 lewat sebuah perang dan mencaplok wilayah itu tak lama kemudian. Tindakan Israel itu tak bisa diterima oleh sebagian besar negara kekuatan dunia dan mengutuk pendudukan Israel di teritorial Suriah itu.

"Trump adalah teman besar Israel. Dia telah merobek topeng kemunafikan," kata Netanyahu.

Atas penamaan wilayah dengan namanya, Presiden Trump pun mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu melalui Twitter. Trump menilai hal itu sebagai sebuah kehormatan besar.

Israel dan Suriah secara teknis masih berperang. Perang sipil di Suriah telah membuat pasukan militer tambahan yang diduga dikerahkan dari Iran, memenuhi area di dekat Dataran Tinggi Golan. Kondisi ini secara tak langsung membuat Israel mendapat bantuan dari Presiden Trump untuk mengakui klaim kedaulatannya.

Selain mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Trump juga menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang disetujui pada 2015 oleh pemerintahan Presiden Barack Obama. Yerusalem adalah sebuah wilayah yang masih diperebutkan oleh Israel dan Palestina.

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

3 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

7 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

8 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

9 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

16 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

16 jam lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

17 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

19 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

1 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

1 hari lalu

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel

Baca Selengkapnya