Buntut Huawei Dilarang, Perusahaan Chip AS Rugi Rp 28 Triliun

Sabtu, 15 Juni 2019 20:45 WIB

Logo Huawei. HUAWEI-USA/CAMPAIGN REUTERS/Philippe Wojazer

TEMPO.CO, Jakarta - Pendapatan perusahaan pembuat chip Broadcom pada tahun fiskal 2019 turun US$ 2 miliar (Rp 28,6 triliun) menjadi $ 22,5 miliar (Rp 322,2 triliun), dari proyeksi US$ 24,5 miliar (Rp 350 triliun) akibat perusahaan AS dilarang berbisnis dengan Huawei.

Ini menandai salah satu contoh pertama di mana dampak finansial dari keputusan Presiden Trump untuk melarang raksasa ponsel pintar Cina Huawei.

"Kami saat ini melihat perlambatan berbasis luas di lingkungan permintaan, yang kami percaya didorong oleh ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan, serta dampak dari pembatasan ekspor pada salah satu pelanggan terbesar kami," kata Hock Tan, Presiden dan CEO Broadcom, mengutip laporan Business Insider, 15 Juni 2019.

Baca juga: Huawei Tuntut Verizon Bayar Lisensi 230 Paten Seharga Rp 14,3 T

"Akibatnya, pelanggan kami secara aktif mengurangi tingkat inventaris mereka, dan kami mengambil sikap konservatif untuk sisa tahun ini," tambah Hock.

Advertising
Advertising

Sekitar 4,3 persen dari total pendapatan perusahaan semikonduktor yang berbasis di San Jose, California untuk tahun fiskal sebelumnya berasal dari Huawei, kata Tan.

"Sehubungan dengan semikonduktor, jelas bahwa konflik perdagangan AS-Cina, termasuk larangan ekspor Huawei, menciptakan ketidakpastian ekonomi dan politik dan mengurangi visibilitas bagi pelanggan (manufaktur) global," kata Tan kepada analis di Wall Street Journal.

Baca juga: Duta Besar Cina Peringatkan Inggris Jika Huawei Diblokir

Sejak Huawei masuk daftar hitam Departemen Perdagangan AS bulan lalu, ada kekhawatiran yang meningkat tentang bagaimana perusahaan AS yang bekerja dengan pembuat elektronik Cina akan kena imbas.

Perusahaan-perusahaan chip AS telah menderita pukulan besar terhadap saham mereka dalam beberapa pekan terakhir, dengan sejumlah dana yang diperdagangkan di bursa yang memantau perusahaan-perusahaan semikonduktor berkinerja buruk selama bulan lalu, seperti dilaporkan CNBC pada awal Juni.

Satu Exchange-Traded Fund (ETF) dengan kepemilikan saham individual teratas yang mencakup Qualcomm dan Texas Instruments turun 34 persen pada bulan lalu, sementara yang lain yang memiliki Intel sebagai holding teratas turun hampir 25 persen.

Baca juga: Perusahaan Dunia Mulai Larang Staf Berinteraksi dengan Huawei

Tetapi turunnya pendapatan Broadcom senilai US$ 2 miliar adalah salah satu dari pertama kalinya dampak finansial dari larangan tersebut dan ketidakpastian yang sedang berlangsung seputar perang dagang yang meningkat telah dijabarkan.

Saham Broadcom turun lebih dari 6 persen dalam perdagangan pada Jumat pagi, dan saham pembuat chip Qualcomm juga turun lebih dari 2 persen.

Tidak jelas bagaimana dan apakah daftar hitam Huawei akan memengaruhi pembuat chip Amerika lainnya seperti Intel dan Qualcomm, mengingat kedua perusahaan baru akan melaporkan pendapatan mereka pada bulan Juli.

Berita terkait

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

1 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

2 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Klaim Qualcomm soal Performa Snapdragon X Elite Dipertanyakan, Ini Alasannya

5 hari lalu

Klaim Qualcomm soal Performa Snapdragon X Elite Dipertanyakan, Ini Alasannya

Qualcomm disebut tidak pernah memberikan banyak detail mengenai pengaturan mana yang menguji chip Snapdragon X Elite.

Baca Selengkapnya

Qualcomm Umumkan Chip Snapdragon X Plus, Ini Detailnya

6 hari lalu

Qualcomm Umumkan Chip Snapdragon X Plus, Ini Detailnya

Snapdragon X Plus dibekali 10 inti CPU Oryon khusus buatan Qualcomm.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

8 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya