TEMPO.CO, Jakarta - Duta besar Cina untuk Inggris Liu Xiaoming memperingatkan pemerintah Inggris jika Huawei diblokir dari upaya pengembangan jaringan 5G, maka hal ini akan menciderai hubungan dagang dan investasi Cina – Inggris.
“Ini akan mengirimkan sebuah pesan yang buruk, bukan hanya kepada Huawei tetapi juga pada dunia bisnis Cina. Memblokir Huawei hanya akan menggiring pada sebuah dampak yang buruk, bukan hanya pada sektor perdagangan tetapi juga investasi,” kata Duta Besar Liu dalam sebuah wawancara dengan BBC.
Dikutip dari reuters.com, Kamis, 13 Juni 2019, Dewan Nasional Keamanan Inggris yang dikepalai oleh Perdana Menteri Theresa May pada April lalu telah menggelar sebuah pertemuan untuk mendiskusikan status Huawei di Inggris. Pertemuan itu menghasilkan keputusan memblokir Huawei dari seluruh inti bisnis jaringan teknologi 5G dan akses terbatas pada bagian non-inti jaringan 5G.
Baca juga: Parlemen Inggris Sebut Huawei Seperti Kolaborator Nazi, Kenapa?
Logo Huawei. REUTERS/Edgar Su
Keputusan akhir nasib Huawei akan putuskan dalam sebuah rapat kabinet pada menteri senior Inggris yang akan dilakukan dalam pekan ini. Akan tetapi, hal ini mungkin terkendala menyusul keputusan Perdana Menteri May yang akan mengundurkan diri per akhir Juli 2019.
Amerika Serikat sebelumnya telah lebih dulu melarang dan memperluas pembatasan penggunaan produk Huawei pada perusahaan-perusahaan yang berbisnis dengan negara itu. Perusahaan yang menerima dana hibah dan pinjaman dari Amerika Serikat termasuk perusahaan yang akan dilarang atau dibatasi untuk menggunakan peralatan buatan Huawei tanpa kompromi.
Baca juga: Kasus Huawei, Presiden Putin Kecam AS
Keputusan Amerika Serikat itu membuat para pelaku usaha khawatir karena bisa mencederai laba mereka dan membahayakan kemampuan mereka untuk mengembangkan inovasi teknologi baru, termasuk yang dibutuhkan oleh militer Amerika Serikat.
Huawei pada Mei lalu masuk dalam buku hitam Kementerian Perdagangan karena dinilai telah mencederai sanksi perdagangan internasional terhadap Iran, dugaan melakukan aktivitas mata-mata, dan dugaan mencuri teknologi Amerika Serikat.