Brenton Tarrant Mengaku Tak Bersalah Atas Semua Dakwaan

Jumat, 14 Juni 2019 13:30 WIB

Terdakwa teroris penembakan dua masjid di Christchurch diadili pada Sabtu, di pengadilan distrik Christchurch, Selandia Baru.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Brenton Tarrant, teroris penembak jamaah di dua masjid Selandia Baru pada bulan Maret menyatakan tidak bersalah atas 92 dakwaan, termasuk 51 dakwaan pembunuhan yang dikenakan padanya.

Warga negara Australia berusia 28 tahun itu muncul melalui tautan audiovisual di Pengadilan Tinggi Christchurch pada Jumat pagi, menurut laporan CNN, 14 Juni 2019.

Baca juga: Lembaga Sensor Selandia Baru Larang Manifesto Brenton Tarrant

Tarrant mengajukan pembelaan tidak bersalah terhadap 51 dakwaan pembunuhan dan 40 dakwaan percobaan pembunuhan dan satu dakwaan di bawah UU Pemberantasan Terorisme, di mana untuk pertama kali dakwaan semacam itu dilakukan di Selandia Baru.

Permohonan tidak bersalah atas dakwaan diajukan oleh pengacara Tarrant, Shane Tait. Tarrant terlihat tersenyum ketika ia muncul melalui tautan video dari Penjara Paremoremo di Auckland.

Advertising
Advertising

Baca juga: Brenton Tarrant Radikal Sekembali dari Korea Utara dan Pakistan

Tarrant terdiam sepanjang penampilannya dan bisa dilihat pada monitor dari pinggang ke atas, mengenakan kaus abu-abu polos.

Tanggal persidangan selanjutnya ditetapkan pada 4 Mei 2020. Penilaian kesehatan mental telah selesai, dengan Hakim Cameron Mander mengatakan kepada pengadilan bahwa tidak ada masalah yang muncul sehubungan dengan kesehatan mental Tarrant untuk memasuki permohonan atau menghadapi persidangan.

Di bawah hukum Selandia Baru, pembunuhan diganjar hukuman seumur hidup, dan pembunuh yang dihukum harus menghabiskan setidaknya 10 tahun di penjara sebelum mereka memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat. Melakukan tindakan terorisme juga akan diganjar hukuman seumur hidup.

Baca juga: Tulisan Putih di Senjata Brenton Tarrant Berisi Nama dan ...

Tarrant terakhir muncul di pengadilan pada bulan April, ketika pengadilan memerintahkan dia menjalani penilaian kesehatan mental.

Dia ditangkap pada 15 Maret, dalam waktu 21 menit dari panggilan darurat pertama yang diterima oleh polisi.

Hampir semua korban Brenton Tarrant meninggal di Masjid Al Noor dan Masjid Islamic Center Linwood di Christchurch di Pulau Selatan Selandia Baru, dan hanya dua yang meninggal kemudian di rumah sakit, termasuk seorang warga negara Turki yang meninggal pada bulan Mei.

Berita terkait

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

12 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

24 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

36 hari lalu

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

40 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

42 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

44 hari lalu

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

48 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

48 hari lalu

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

Indonesia dan Selandia Baru menjajaki kerja sama produk halal, sebagai salah satu cara untuk mencapai target perdagangan bilateral.

Baca Selengkapnya

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

48 hari lalu

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters singgah ke Masjid Istiqlal di Jakarta untuk memperingati lima tahun tragedi Christchurch.

Baca Selengkapnya

LATAM Airlines Alami Turbulensi Hebat di Udara, Apa Penyebab Pesawat Alami Guncangan Hebat di Udara?

49 hari lalu

LATAM Airlines Alami Turbulensi Hebat di Udara, Apa Penyebab Pesawat Alami Guncangan Hebat di Udara?

LATAM Airlines mengalami turbulensi hebat sebelum mendarat di Aucland, Selandia Baru. Apa penyebab pesawat bisa alami guncangan hebat di udara?

Baca Selengkapnya