Menlu Jerman Terbang ke Iran Temui Presiden Rouhani, Ada Apa?

Senin, 10 Juni 2019 10:38 WIB

Hassan Rouhani mengatakan setelah 60 hari, Iran akan meningkatkan tingkat pengayaan uranium [Kantor Kepresidenan Iran / Mohammad Berno / Al Jazeera]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas tiba di Teheran, Senin pagi, 10 Juni 2019 untuk bertemu presiden Hassan Rouhani guna membujuk Iran tetap mematuhi perjanjian nuklir dengan 6 negara yang disepakati tahun 2015, sekalipun Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian itu pada 2018.

Perjanjian yang ditandatangani Iran bersama 6 negara termasuk Jerman, Prancis dan Inggris, mengenai penghentian program rudal balistik Inran dan membatasi pengayaan uranium yang berpotensi pada pembangunan senjata nuklir.

Baca juga: Eropa Ingin Jaga Perjanjian Nuklir Iran, Tolak Perkaya Uranium

Jerman mengkritik keras keputusan Presiden Donald Trump yang menarik diri dari perjanjian itu.

Maas yang singgah di Irak saat terbang menuju Teheran, mengatakan berkonflik dengan Iran akan membahayakan seluruh Timur Tengah. Eropa yakin bahwa selayaknya untuk mempertahankan perjanjian nuklir dengan Iran.

Advertising
Advertising

Mei lalu, Iran mengeluarkan peringatan bahwa dalam 60 hari ke depan Iran akan melanjutkan pengayaan uranium ke tingkat tertinggi daripada yang diizinkan oleh perjanjian itu, jika Eropa gagal melindungi perdagangannya dari sanksi AS.

Baca juga: 5 Poin dari Kesepakatan Nuklir Iran

Iran selama ini mengatakan aktivitas nuklirnya adalah untuk tujuan damai dan menolak menjadikan kemampuan rudal dan militernya sebagai bahan negosiasi seperti dituntut oleh Trump.

Menanggapi kunjungan Maas, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif kepada Fars, media pemerintah Iran kemarin, 9 Juni 2019 mengatakan, Jerman berusaha mempertahankan perjanjian tentang nuklir Iran dengan 6 negara itu.

Meski begitu, Zarif mengatakan, Maas tidak bermasuk sebagai mediator dengan Washington dalam kunjungannya ke Iran.

Baca juga: Trump Putuskan Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran

"Tidak mungkin Menteri Luar Negeri Jerman berkunjung ke Teheran membawa pesan khusus," ujar Zarif.

Sebelum ke Iran membahas perjanjian nuklir, Maas dikabarkan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Prancis dan Inggris serta berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

14 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

2 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya