Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eropa Ingin Jaga Perjanjian Nuklir Iran, Tolak Perkaya Uranium

image-gnews
Hassan Rouhani mengatakan setelah 60 hari, Iran akan meningkatkan tingkat pengayaan uranium [Kantor Kepresidenan Iran / Mohammad Berno / Al Jazeera]
Hassan Rouhani mengatakan setelah 60 hari, Iran akan meningkatkan tingkat pengayaan uranium [Kantor Kepresidenan Iran / Mohammad Berno / Al Jazeera]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara Eropa mengatakan ingin menjaga perjanjian nuklir Iran dan menolak ultimatum dari Teheran, setelah Iran enggan mematuhi pembatasan pada program nuklirnya dan mengancam melanggar Perjanjian Nuklir Iran 2015 (JCPOA).

Pengumuman Iran pada hari Rabu, terkait dengan pembatasan pada persediaan bahan nuklirnya, adalah sebagai tanggapan terhadap sanksi AS yang menarik diri perjanjian nuklir tahun lalu.

Baca: Soal Nuklir, Donald Trump Mendesak Iran untuk Dialog

Iran belum melanggar kesepakatan, tetapi Presiden Hassan Rouhani mengultimatum negara dunia yang menandatangani perjanjian nuklir agar melindungi ekonomi Iran dari sanksi AS dalam 60 hari, atau Iran akan mulai memperkaya uranium di luar batas yang ditentukan dalam perjanjian, menurut laporan yang dikutip dari Reuters, 10 Mei 2019.

"Kami menolak ultimatum apa pun dan kami akan menilai kepatuhan Iran berdasarkan kinerja Iran terkait komitmen terkait nuklirnya ...," kata pernyataan yang dikeluarkan bersama oleh Uni Eropa dan menteri luar negeri Inggris, Prancis dan Jerman, negara penandatangan kesepakatan.

Baca: Rusia dan Iran Kecam Amerika Soal Perjanjian Nuklir, Desak Eropa

"Kami bertekad untuk terus mengejar upaya untuk memungkinkan kelanjutan perdagangan yang sah dengan Iran," kata mereka, seraya menambahkan bahwa ini termasuk menciptakan landasan khusus yang bertujuan memungkinkan bisnis non-dolar dengan Iran.

Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan di Twitter bahwa negara-negara Uni Eropa harus menjunjung tinggi kewajiban mereka dalam perjanjian nuklir Iran dan menormalkan ikatan ekonomi meskipun ada sanksi AS, alih-alih menuntut bahwa Iran secara sepihak mematuhi perjanjian multilateral.

Perjanjian nuklir Iran melibatkan Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan Cina setelah Amerika Serikat menyatakan diri keluar dari perjanjian itu pada 2018. Ecfr.eu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perjanjian nuklir mengharuskan Iran untuk membatasi kapasitas pengayaan uraniumnya untuk mencegah setiap jalur pengembangan bom nuklir, dengan imbalan penghapusan sebagian besar sanksi internasional.

Serangkaian inspeksi AS yang lebih ketat di bawah kesepakatan telah memverifikasi bahwa Iran memenuhi komitmennya.

Iran selalu membantah bahwa pihaknya membuat senjata nuklir dan mengatakan ingin mematuhi perjanjian nuklir.

Namun pemerintahan Trump berpendapat bahwa kesepakatan nuklir itu cacat karena tidak permanen, tidak membahas program rudal Iran dan tidak menghukum Iran atas apa yang dianggap Washington campur tangan di negara-negara regional yang dilanda konflik.

Baca: Tolak Poin Kesepakatan Nuklir, Iran Mau Perkaya Uranium

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyinggung hal itu dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

"Sampai saat ini opsi utama rezim adalah kekerasan, dan kami menghimbau mereka di Teheran yang melihat jalan menuju masa depan yang makmur melalui pengurangan eskalasi untuk mengubah perilaku rezim," kata Pompeo.

"Pengekangan kami terhadap hal ini seharusnya tidak disalahartikan oleh Iran karena kurangnya itikad," kata Pompeo.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

10 menit lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Islam Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

42 menit lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

2 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

2 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

2 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

3 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

12 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

13 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat pertemuan di Moskow, Rusia 7 Desember 2023. Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS
Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.


Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

17 jam lalu

Demonstran Iran menghadiri pertemuan anti-Israel di depan Kedutaan Besar Inggris di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

Iran-Israel tidak bermusuhan dalam sejarah perpolitikan mereka, sejak kapan hubungan keduanya memburuk?


Seberapa Kuat Iran Mempertahankan Diri dari Serangan Israel?

17 jam lalu

Benda-benda terlihat di langit di atas Amman setelah Iran meluncurkan drone ke arah Israel, di Amman, Yordania 14 April 2024, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. Video Obtained by REUTERS/via REUTERS
Seberapa Kuat Iran Mempertahankan Diri dari Serangan Israel?

Iran mengoperasikan berbagai macam barisan pertahanan rudal pada jarak berbeda yang bertujuan untuk bertahan dari serangan Israel.