Dihukum Kerja Paksa, Eks Utusan Nuklir Korut Temani Kim Jong Un

Senin, 3 Juni 2019 17:30 WIB

Kim Yong Chol.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan utusan nuklir Korea Utara yang dikabarkan dihukum kerja paksa sejak kegagalan KTT Denuklirisasi di Hanoi, terlihat menemani Kim Jong Un saat pertunjukan seni.

Pada hari Senin, kantor berita Korea Utara KCNA memberitakan penampilan Kim Yong Chol bersama Kim Jong Un, menandakan bahwa mantan pejabat intelijen itu masih hidup dan tetap menjadi jajaran dalam struktur kekuasaan Kim.

Menurut laporan Reuters, 3 Juni 2019, kemunculan Kim Yong Chol pada Ahad, menyusul laporan tentang perombakan tim yang memimpin perundingan dengan Amerika Serikat tahun lalu, karena gagal mencapai kesepakatan dengan Donald Trump.

KCNA menunjuk Kim Yong Chol sebagai orang ke-10 di antara 12 "pejabat terkemuka" yang mendampingi Kim Jong Un dan istrinya, Ri Sol Ju, ke pertunjukan seni amatir oleh istri-istri perwira di Angkatan Darat Korea Utara pada hari Minggu.

Baca juga: KTT Hanoi Gagal, Utusan Korea Utara Diduga Dihukum Mati

Advertising
Advertising

Pada hari Jumat, surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo mengatakan Kim Yong Chol, tangan kanan Kim Jong Un dan rekan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelum KTT yang gagal, telah dikirim ke kamp buruh dan pendidikan ulang, mengutip sumber anonim Korea Utara.

Ketika ditanya pada hari Minggu tentang kontak terakhir AS dengan Kim Yong Chol, Pompeo menolak untuk menjawab dan hanya mengatakan, "Kami melakukan negosiasi kami secara pribadi."

Sementara tentang isu laporan perombakan tim perunding Kim Jong Un dalam wawancara 5 Mei dengan ABC News, Pompeo mengatakan memang tampak bahwa rekan juru runding dari Korut akan diganti.

"Tapi kami tidak tahu pasti," kata Pompeo.

"Sama seperti Presiden Trump memutuskan siapa negosiatornya, Ketua Kim akan membuat keputusan sendiri siapa yang dia minta untuk didiskusikan," tambah Pompeo.

Kim Yong Chol (paling kanan, dengan tangan di wajah) dilaporkan berada di kamp pendidikan ulang sebelum muncul bersama Kim Jong Un di pertunjukan seni. [REUTERS/via KCNA]

Sebagai orang penting Kim Jong Un untuk perundingan nuklir, Kim Yong Chol dipecat dari jabatan penting partai karena kegagalannya berunding selama KTT, ungkap seorang anggota parlemen Korea Selatan mengatakan pada bulan April.

Langkah itu mungkin telah membuka jalan bagi para diplomat lama yang absen selama proses tahun lalu untuk mengambil pusat perhatian jika pembicaraan dengan Amerika Serikat dilanjutkan, kata para analis.

Pada bulan April, sebuah foto resmi dari sesi legislatif Korea Utara menunjukkan Kim Yong Chol berdiri di belakang Kim Jong Un, tetapi ia tidak menemani Kim dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin akhir bulan itu.

Baca juga: AS Periksa Laporan Eksekusi Mati Utusan Korea Utara di KTT Hanoi

Laporan Chosun Ilbo, yang belum dapat dikonfirmasi secara independen, juga mengatakan Korea Utara mengeksekusi Kim Hyok Chol, yang juga merupakan utusan nuklir untuk Amerika Serikat.

Beberapa pejabat yang bekerja dengan Kim Yong Chol tidak pernah muncul ke publik sejak kebuntuan KTT Kim Jong Un dan Trump, tapi diplomat berpengalaman lainnya termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui, terlihat kembali di publik.

Berita terkait

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

5 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

10 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

13 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

17 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

33 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

35 hari lalu

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

Kim Yo Jong mengkonfirmasi Perdana Menteri Jepang sudah mengutarakan niat untuk berrbicara dengan Kim Jong Un

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

35 hari lalu

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

Kim Jong Un menyampaikan pesan dukungan dan solidaritas kepada Vladimir Putin atas penembakan di gedung konser Moskow.

Baca Selengkapnya

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

44 hari lalu

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

Kim Jong Un mengendarai mobil hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri latihan perang bersama putrinya, Kim Ju Ae

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

45 hari lalu

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

Kim Jong Un menghadiri latihan perang militer Korea Utara pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

52 hari lalu

Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

Kim Jong Un melakukan inspeksi pangkalan operasi militer di Korea Utara dan memerintahkan tentara untuk meningkatkan kesiapan perang.

Baca Selengkapnya