Guru Tweet Trump Hapus Siswa Imigran Meksiko, Ini yang Terjadi

Minggu, 2 Juni 2019 14:30 WIB

Imigran asal Honduras berdiri di balik pagar pembatas antara Meksiko dan AS yang dijaga oleh polisi AS di Tijuana, Meksiko, 9 Desember 2018. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang guru SMA di Fort Worth, Texas telah mengambil cuti setelah mengirimkan rangkaian tweet kepada presiden AS Donald Trump tentang pelajar-pelajar ilegal asal Meksiko menguasai sekolah tempat ia mengajar.

Guru bernama Georgia Clark juga telah menghapus tweet yag dikirimnya kepada presiden Trump pada 22 Mei lalu.

Baca juga: Trump Minta Imigran Tinggal di Meksiko, Ancam Tutup Perbatasan

Guru yang mendukung pembangunan tembok pembatas antara wilayah AS dan Meksiko juga menagih janji presiden Trump untuk membangun tembok pembatas tersebut.

"Sayat tidak tahu apa yang harus dilakukan. Hal yang dapat anda lakukan adalah menghapus ilegal dari Fort Worth akan sangat dihargai. Nomor telepon saya adalah xxxxxxxx dan nomor telepon seluler saya adalah ....George Clark nama saya. Terimakasih," tweet Clark kepada presiden Trump.

Advertising
Advertising

Tweet lainnya, Clark menuliskan: Tuan Presiden, Sekolah Independen Distrik Fort Worth diisi oleh siswa-siswa dari Meksiko. Carter-Riverside High School telah diambil alih mereka. Dealer narkoba ada di kampus kami dan tidak ada tindakan terhadap mereka ketika anjing-anjing pengendus narkoba menemukan bukti."

Baca juga: Paus Fransiskus Donasikan Rp 7 Miliar untuk Imigran di Meksiko

Menanggapi tweet guru tersebut, pengawas sekolah di kota itu mengirimkan pesan kepada semua orang tua murid untuk menenangkan mereka seraya mematikan seluruh siswa diperlakukan secara layak dan penuh hormat.

"Karena kita telah mengakhiri tahun ajaran pada Jumat ini, ketahuilah bahwa kami menepati janji dengan sangat serius dan keselamatan dan kesejahteraan anak anda selalu menjadi prioritas nomor satu kami. Terima kasih," kata Kent P Scribner, pengawas seperti dikutip dari Newsweek.

Baca juga: Imigrasi Amerika Serikat Kirim 1.600 Imigran Gelap ke Penjara

Pada tahun 2017, dewan sekolah Fort Worth mengeluarkan resolusi yang menyatakan distrik itu berjuang untuk menciptakan lingkungan yang sangat aman bagi para siswa dan pekerja, bebas dari rasa takut dan tidak aman.

Sekitar 87,5 persen murid yang bersekolah di Carter-Riverside High School merupakan hispanik termasuk Meksiko. Presiden Trump mengeluarkan kebijakan untuk memulangkan para imigran Meksiko dari AS dan membangun tembok pembatas untuk mencegah para imigran asing masuk ke AS.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

4 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

9 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya