Dalam Tempo 2 Bulan, Ratusan Anak-anak di Pakistan Terjangkit HIV

Jumat, 31 Mei 2019 11:41 WIB

Kegembiraan sejumlah anak-anak Pakistan saat berada di bus sekolah di Peshawar, 12 Januari 2015. Sekolah di kota barta laut Peshawar kembali dibuka setelah tragedi penyerangan oleh militan Taliban yang menewaskan 150 orang. A Majeed/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, distrik Ratodero di Pakistan dikejutkan dengan temuan 681 penduduknya menderita HIV, dan sebagian besar di antaranya anak-anak termasuk balita.

Temuan penderita HIV dalam jumlah besar di distrik Ratodero yang berpenduduk 330 ribu jiwa di provinsi Sindh mengejutkan pemerintah Pakistan. Sementara peringatan bahaya HIV sudah disuarakan beberapa dokter dan paramedis sejak tahun 2017.

Baca juga: Laki-laki Ini Dinyatakan Bebas Virus HIV

"Kami telah berteriak dari atas atap berusaha mengingatkan otoritas bahwa tidak ada yang dilakukan hingga sekarang," kata Naseem Salahuddin, kepala departemen penyakit infeksi di Rumah Sakit Indus di Karachi, Pakistan selatan seperti dikutip dari CNN, 30 Mei 2019.

Kekhawatiran HIV merebak pada April lalu di Ratodero, dokter Imran Arbani yang memiliki klinik kesehatan di Ratodero memberi peringatan kepada media lokal.

Advertising
Advertising

Sejak itu, lebih dari 14 ribu orang telah menjalani pemeriksaan, menurut keterangan kepala kesehatan setempat, Masood Solangi.

"Rumah sakit penuh sesak," kata Zafar Mirza, pembantu khusus Perdana Menteri Pakistan bidang kesehatan kepada wartawan, Minggu lalu.

Dari kasus HIV yang merebak di Ratodero, ada temuan ganjil. Pertama, penderita HIV ditemukan terbanyak pada anak-anak berusia 2 hingga 12 tahun. Jumlahnya sebanyak 537 anak berdasarkan temuan otoritas Pakistan.

Keganjilan berikutnya dari segi demografi di provinsi Sindh telah mendorong investigasi terhadap penyebab merebaknya HIV di distrik ini. Sebagaimana diketahui, HIV dapat ditluarkan lewat transfusi darah dan darah yang tidak melalui pengecekan, hubungan seks tanpa pelindung, dan injeksi obat dengan jarum suntik.

Baca juga: Afrika Selatan Akan Rawat Semua Bayi Positif HIV

Penyebab HIV merebak dengan cepat di Ratodero diduga kuat akibat pemakaian jarum suntik bekas. Itu sebabnya anak-anak terbanyak terkena HIV.

Di Pakistan, menurut Salahuddin, ada budaya yang diyakini bahwa penggunaan jarum suntik untuk pengobatan lebih ampuh daripada meminum pil.

Namun celakanya, jarum suntik yang sudah dipakai kemudian dipergunakan lagi untuk mengobati pasien lainnya.

Hasil penelitian tahun 2005 menemukan penggunaan jarum suntik sudah terlalu sering digunakan di provinsi Sindh.

Di beberapa klinik kesehatan, seorang dokter memiliki 200 pasien. Di waktu yang sama, mereka sering menggunakan kembali jarum suntik yang bekas pakai untuk pasien lainnya.

Fakta ini sejalan dengan temuan Maria Elena G Fillo Borromeo dari Badan AIDS Dunia yang setuju bahwa praktek menggunakan jarum suntik bekas pakai dan transfusi darah yang tidak aman telah merajalela di distrik itu.

Sejauh ini, Badan Kesehatan Dunia atau WHO dan tim dari Pusat Pengawasan Penyakit telah menutup beberapa klinik dan bank tempat penyimpanan darah yang tak berizin.

Baca juga: Wanita Thailand 12 Tahun Jadi Penderita HIV AIDS dan Ternyata...

Sehubungan dengan upaya menangani penyebab merebaknya HIV di distrik yang masyarakatnya bekerja sebagai petani, seorang dokter bernama Muzaaffar Ghangro telah dijebloskan ke rumah tahanan di kantor kepolisian Ratodero untuk penyelidikan lebih lanjut.

Ghangro dituduh menggunakan jarum suntik bekas pakai kepada pasiennya di klinik kesehatan miliknya.

Namun pengacaranya membantah tuduhan itu. Sebaliknya, menganggap kliennya menjadi kambing hitam atas krisis besar di wilayah itu.

Penderita HIV pun mengalami diskriminasi di masyarakat. Seperti dialami Hazar Khan warga desa Allah Dino Seelro. Lima anggota keluarganya didiagnosa menderita HIV pada April lalu.

Di desa Allah Dino Seelro, masyarakat hidup di lahan berlumpur, kotoran sapi menjadi bahan bakar, dan transportasi mereka sehari-hari menggunakan kereta yang ditarik keledai.

"Warga desa tidak lagi mengunjungi kami. Mereka bahkan tidak mau makan dengan kami," kata Khan, 70 tahun, menceritakan pengalamannya setelah keluarganya diserang HIV.

Di desa Allah Dino Seelro ada 20 orang yang didiagnosa menderita HIV pada akhir April lalu. 17 orang di antaranya adalah anak-anak.

Berita terkait

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

7 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

7 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

7 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

7 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

11 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

5 Kiat Mudik Bersama Anak

23 hari lalu

5 Kiat Mudik Bersama Anak

Perjalanan mudik bersama anak menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika menghadapi kebutuhan dan kenyamanan buah hati

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

23 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

25 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya