TEMPO Interaktif, Pretoria - Afrika Selatan hari Selasa mengumumkan rencana ambisius untuk merawat bayi-bayi dan wanita hamil yang positif HIV. Langkah itu diharapkan dapat menyelamatkan ratusan ribu jiwa di negara yang paling terpukul oleh virus yang dapat menyebabkan AIDS itu.
Presiden Jacob Zuma mendapat sambutan saat dia menegaskan langkah tersebut di Hari AIDS Sedunia. Kebijakan baru itu menandai sebuah langkah dramatis dari mantan Presiden Thabo Mbeki, yang menteri kesehatannya tidak mempercayai obat-obatan untuk memperpanjang usia pasien AIDS dan lebih mendukung perawatan bawang putih dan umbi-umbian. Langkah itu, menurut penelitian Harvard, telah mengakibatkan kematian prematur 300 ribu jiwa.
Perubahan-perubahan itu sejalan dengan pedoman baru yang dikeluarkan sehari sebelumnya oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang meminta wanita hamil terinfeksi HIV diberikan obat-obatan lebih awal dan di saat menyusui. Dengan merawat semua bayi terinfeksi HIV, tingkat kelangsungan hidup seharusnya meningkat di Afrika Selatan.
Zuma membandingkan perlawanan terhadap HIV, yang menginfeksi satu dari 10 warga Afrika Selatan, dengan perjuangan partainya terhadap pemerintahan apartheid, yang berakhir pada 1994 dengan pemilihan Nelson Mandela dalam pemilihan multiras pertama di negara itu.
"Di saat lain dalam sejarah kita, dalam konteks yang lain, gerakan pembebasan menyaksikan bahwa saatnya telah datang dalam kehidupan setiap bangsa ketika hanya ada dua pilihan: menyerah atau melawan," ujar Zuma. "Saat itu telah muncul saat ini dalam perjuangan kita untuk mengatasi AIDS. Mari kita ikrakan sekarang, seperti kita nyatakan sebelumnya, bahwa kita tidak akan menyerah."
AP | ERWIN