Netanyahu Kesulitan Bentuk Kabinet, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 27 Mei 2019 09:45 WIB

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Sumber: Reuters / Ronen Zvulun/rt.com

TEMPO.CO, Yerusalem – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan sedang melakukan upaya final untuk menyelesaikan kebuntuan pembentukan pemerintahan koalisi menjelang tenggat pada Rabu, 29 Mei 2019.

Baca juga: Menang Pemilu, Benjamin Netanyahu Jadi Pemimpin Israel Terlama

Netanyahu mengalami kesulitan tak terduga saat berupaya membentuk kabinet koalisi untuk membentuk pemerintahan kelima kalinya menyusul kemenangan pada pemilu 9 April 2019.

Partai pengusung Netanyahu yaitu Partai Likud berupaya membangun koalisi dengan sejumlah partai sayap kanan dan nasionalis.

Advertising
Advertising

“Terjadi perbedaan antara Partai Yisrael Beitenu yang merupakan partai ultranasionalis pimpinan bekas Menteri Pertahanan Avigdor Liberman dengan Partai Judaisme Taurat Bersatu soal kewajiban militer bagi siswa seminari ultra-Orthodoks Yahudi,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 26 Mei 2019.

Baca juga: Polisi Israel Sudah Kantongi Bukti Dugaan Korupsi Netanyahu

Selama ini, Liberman berkukuh semua pria penganut ultra-Orthodox harus berbagi beban warga Yahudi Israel untuk melakukan wajib militer. Sebaliknya, partai berhaluan ultra-Orthodoks itu mengatakan para siswa seminari harus dikecualikan dari kewajiban militer seperti praktek yang telah berlangsung sejak 1948.

Batas waktu pembentukan kabinet selama 42 hari, yang diamanatkan undang-undang Israel, untuk membentuk kabinet bakal habis dua hari lagi.

Jika ini terjadi, Presiden Israel, Reuven Rivlin, bisa memberikan tugas ini kepada politikus lain setelah berkonsultasi dengan para pimpinan partai politik.

Baca juga: Netanyahu: Indonesia Sangat Penting Bagi Israel, Sehingga...

Ini bisa membuka jalan bagi bekas kepala staf militer Benny Gantz, yang merupakan pemimpin Partai Putih dan Biru, untuk mencoba membentuk pemerintahan mayoritas. Dia bakal membutuhkan sebagian politikus Partai Likud untuk membujuk Rivlin agar dia bisa membentuk koalisi mayoritas di parlemen.

Partai Likud dan Partai Putih dan Biru, masing-masing, meraih 35 kursi di Knesset, yang berjumlah total 120 kursi. Namun, Netanyahu dinilai sebagai pemenang karena terkesan bakal mampu membentuk pemerintahan mayoritas.

Netanyahu mengatakan bahwa dia telah mengundang semua mitra koalisi untuk bertemu dalam upaya final membentuk pemerintahan sayap kanan dan menghindari pemilu yang tidak perlu.

Baca juga: PM Israel Netanyahu Mau Caplok Tepi Barat Jika Terpilih Lagi

Secara terpisah, media Jpost melansir Netanyahu dan Liberman bakal berhadapan di Knesset pada Senin sore waktu setempat pada pekan ini mengenai pengesahan undang-undang wajib militer tadi.

Avigdor Lieberman. AP/Lefteris Pitarakis

Netanyahu mencapai kompromi pada Ahad malam dengan Partai Judaisme Taurat Bersatu, dan Partai Sayap Kanan Bersatu agar bisa membentuk pemerintahan menjelang tenggat pada Rabu malam.

Tapi, Liberman menolak tawaran itu dan menyebutnya upaya terang-terangan Netanyahu untuk menyalahkan dirinya jika terjadi pemilu lagi.

“Setelah gagal membentuk pemerintahan dengan kondisi ideal, kami berharap Perdana Menteri (Netanyahu) untuk menekan partai sayap kanan dan para rabi yang mendukung mereka,” begitu pernyataan Yisrael Beytenu.

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

51 menit lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

1 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

2 jam lalu

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

Drama terbaru Jang Ki Yong setelah wamil The Atypical Family akan tayang Sabtu-Minggu mulai 4 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

3 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

4 jam lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

6 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

7 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

8 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

8 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya