Iran Minta Amerika Bersikap Hormat

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 21 Mei 2019 10:11 WIB

Mohammad Javad Zarif melepaskan jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Iran, Senin, 25 Februari 2019. Sumber: Pakistan Point

TEMPO.CO, Teheran – Pemerintah Iran meminta pemerintah Amerika Serikat bersikap hormat dan tidak mengancam perang.

Baca juga: Inggris Minta Iran Tidak Remehkan Tekad Amerika

Pernyataan ini keluar sehari setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan soal adanya potensi konflik AS dan Iran.

“Jangan pernah mengancam bangsa Iran. Coba bersikap hormat --- itu bermanfaat,” kata Javad Zarif, menteri Luar Negeri Iran, lewat akun Twitter pada Senin, 20 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Zarif, yang pernah menempuh pendidikan di AS, sebenarnya memuji Trump terkait cuitan sebelumnya. Dia memperingatkan Trump agar berhati-hati terhadap kelompok gari keras (hawk) di pemerintahannya, yang mendorong terjadinya konflik.

Baca juga: Menlu Inggris dan Jerman Khawatir Konflik Amerika dan Iran

“Presiden (Trump) sudah tepat mengecam kelompok ‘military-industrial complex’ yang mendorong AS untuk #PerangTerus,” kata Zarif di akun Twitternya.

Menurut dia, Trump telah membiarkan “Tim B”, yang merupakan kelompok pembantunya dan dipimpin penasehat keamanan nasional John Bolton, untuk melakukan diplomasi sampah. Zarif menuding kelompok ini memerah para pemimpin despot dengan menjual senjata dalam jumlah besar kepada mereka.

Ini tampaknya mengacu kepada penjualan senjata AS kepada Arab Saudi, yang merupakan musuh regional Iran. Saudi merupakan pembeli senjata terbesar AS.

Baca juga: Kemenhan Inggris Tanggapi Soal Ancaman Iran di Timur Tengah

Pernyataan Zarif ini menanggapi cuitan Trump pada awal pekan ini yang mengatakan jika Iran mengancam dan ingin berperang dengan AS maka itu akan menjadi akhir.

“Jika Iran ingin berperang, itu akan menjadi akhir. Jangan mengancam AS lagi,” cuit Trump.

Presiden AS Donald Trump menyampaikan sambutan dalam acara buka puasa bersama di Gedung Putih, Washington, AS, 13 Mei 2019. Dalam pernyataannya, Trump juga membahas soal serentetan serangan di tempat ibadah, salah satunya teror terhadap dua masjid di New Zealand. Selain itu, juga soal serangan bom terhadap gereja di Sri Lanka. REUTERS/Leah Millis

Telegraph melansir pemerintahan Trump menyebut Pasukan Garda Republik Islam Iran sebagai entitas teroris pada April 2019. Ini memicu retaliasi Iran yang menyebut pasukan militer AS di Suriah sebagai teroris.

Baca juga: Inggris Dukung Israel Serang Iran, Demi Melawan Agresi

Di tengah ketegangan ini, seperti dilansir Tasnim News, para ahli nuklir Iran dikabarkan mempercepat produksi uranium berkadar rendah yaitu 3.67 persen, yang cocok untuk pembangkit nuklir sipil. Menurut perjanjian nuklir 2015, Iran hanya boleh memproduksi uranium berkadar rendah ini, yang jauh dari kadar untuk senjata nuklir yaitu 90 persen.

Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

4 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

23 jam lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

1 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

2 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

2 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

2 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

2 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

3 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya