TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Inggris mengklarifikasi pernyataan Mayor Jenderal Chris Ghika tentang tidak adanya peningkatan ancaman dari Iran di kawasan Timur Tengah.
Baca:
"Mayor Jenderal Ghika berbicara sebagai perwira militer di koalisi pimpinan AS yang fokus untuk memerangi Daesh (ISIS) di Irak dan Suriah," begitu pernyataan dari Kemhan Inggris, yang dilansir Anadolu pada Rabu, 16 Mei 2019.
Kemenhan melanjutkan,”Komentarnya didasarkan pada operasi harian militer dan fokus utamanya adalah kekalahan telak Daesh.”
Kementerian menggaris-bawahi bahwa Mayjen Ghika menyatakan dengan jelas dalam briefing media di Pentagon sehari sebelumnya bahwa,”Ada serangkaian ancaman terhadap pasukan AS dan Koalisi di bagian dunia ini. Ancaman itu selalu ada. Itu sebabnya kami memiliki tindakan perlindungan yang kokoh,” kata dia.
Baca:
Pernyataan kemenhan Inggris ini dilansir menyusul teguran yang dilakukan perwira militer AS terhadap pernyataan berbeda dari Mayjen Ghika soal tidak adanya peningkatan ancaman dari pasukan dukungan Iran terhadap pasukan AS dan sekutu di kawasan Timur Tengah seperti Iran dan Suriah.
“Kami menyadari keberadaan mereka dengan jelas, dan kami memonitor mereka, bersama yang lain karena lingkungan tempat kami berada,” kata Ghika. “Tidak ada peningkatan ancaman dari pasukan dukungan Iran di Irak dan Suriah.”
Baca:
Namun, pernyataan dari perwakilan Pentagon menyatakan adanya peningkatan ancaman itu. “Pernyataan baru-baru ini oleh Deputi Komandan bertolak-belakang dengan ancaman kredibel yang diketahui oleh intelijen AS dan sekutu terkait pasukan dukungan Iran di wilayah ini,” kata Kapten Bill Urban.
Pemerintahan AS menuding militer Iran sedang bersiap untuk menyerang sejumlah aset AS di kawasan Timur Tengah. Ini membuat Presiden AS, Donald Trump, memerintahkan pengiriman kapal induk, skuadron B-52 dan baterai rudal Patriot, yang meningkatkan ketegangan di kawasan ini. AS juga telah memerintahkan penarikan pegawai non-inti dari kedubes di Baghdad, Irak.
Anadolu | EKO WAHYUDI