Timor Leste Jadi Negara Pertama Daur Ulang Semua Sampah Plastik

Minggu, 19 Mei 2019 16:12 WIB

Nelayan melintasi muara sungai yang tercemar sampah plastik di Pantai Satelit, Desa Tembokrejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 19 April 2019. Pemerintah mengajak semua pihak melakukan aksi pengurangan sampah plastik karena produksi sampah plastik di Indonesia telah mencapai 64 juta ton/tahun. ANTARA/Seno

TEMPO.CO, Jakarta - Negara kecil Timor Leste akan menjadi negara pertama di dunia yang mendaur ulang semua sampah plastik.

Timor Leste telah menandatangani kerja sama dengan perusahaan Australia, Mura Technology yang mendirikan LSM Respect pada hari Jumat, 17 Mei 2019 untuk membangun pabrik pendauran ulang revolusioner senilai US$ 40 juta atau setara dengan Rp 580 miliar.

Baca juga: LIPI: 400 Ribu Ton Sampah Plastik Masuk ke Laut Tiap Tahun

Pabrik daur ulang sampah plastik yang dioperasionalkan Respect dijadwalkan diluncurkan pada akhir tahun 2020.

Dengan adanya pabrik daur ulang dipastikan tidak ada sampah plastik karena akan diubah menjadi produk baru.

Advertising
Advertising

"Ini negara kecil di mana kami akan membuat pernyataan - membuat negeri ini menjadi yang pertama menetralkan plastik, di kawasan polusi terbesar bagi kehidupan laut, " kata Profesor Thomas Maschmeyer, salah satu penemu teknologi daur ulang yang digunakan di pabrik baru ini.

Baca juga: Peneliti temukan tumpukan sampah sandal bekas di sebuah pulau selatan Pulau Jawa

Di sejumlah negara di Asia, pertumbuhan ekonomi yang pesat dan begitu juga populasi penduduk, membuat laut di sekitarnya menjadi tempat sampah termasuk plastik.

Lebih dari 8 juta ton sampah plastik ditemukan di samudera setiap tahun. Cina, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Thailand adalah negara-negara penyebab polusi sampah plastik di laut.

Sedangkan Timor Leste dengan populasi penduduk hanya 1,3 juta jiwa, menghasilkan 70 ton sampah plastik setiap hari, menurut data pemerintah.

Baca juga: Hari Bumi: 5 Fakta tentang Sampah Plastik ini Bikin Miris

Kebanyakan sampah plastik yang dikumpulkan dari pantai dan kawasan kota dimusnahkan dengan dibakar di tempat terbuka.

Sedangkan teknologi yang akan diterapkan di pabrik daur ulang ini adalah mengurai sampah plastik dengan cepat menggunakan cairan kimia.

"Ini kolaborasi yang menyenangkan bagi kami," kata Demetrio do Amaral de Carvalho.

Teknologi yang sama dirancang untuk pabrik daur ulang di Kanada, Australia, dan Inggris.

Jika sukses di Timor Leste, Kanada, Australia dan Inggris, Respect akan menggunakannya sebagai model untuk negara-negara yang bermasala dengan sampah plastik.

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

7 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

7 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

7 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya