Menang, Scott Morrison Berterima Kasih kepada Queensland

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 19 Mei 2019 09:49 WIB

Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, di Suntec Convention Centre, Singapura, Rabu, 14 November 2018. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Canberra – Koalisi yang dipimpin Partai Liberal besutan PM Scott Morrison memenangkan pemilihan umum setelah memenangkan daerah pemilihan negara bagian Queensland.

Baca juga: Di Luar Dugaan, Partai Scott Morrison Menang Pemilu Australia

Perdana Menteri, Scott Morrison, yang berasal dari Partai Liberal, menanggapi teriakan para pendukungnya di kantor partai di Sydney pada Sabtu, 18 Mei 2019. Koalisi ini didukung Partai Nasional.

“Saya berterima kasih kepada seluruh Queensland,” kata Morrison, yang bakal melanjutkan posisinya sebagai PM seperti dilansir News pada Sabtu, 18 Mei2019.

Advertising
Advertising

Seorang kolumnis dari Australia, Troy Bramston, mengatakan para tokoh Partai Buruh, yang menjadi kompetitor utama Partai Liberal, terlihat terkejut pada hasil yang terjadi. Mereka tidak memperkirakan ini bakal terjadi. “Sepertinya ini menjadi malam yang mengerikan bagi partai,” kata Bramston.

Baca juga: Perdana Menteri Australia Scott Morrison Dapat Penilaian Negatif

Partai Liberal meraih 73 kursi atau di bawah jumlah minimal 76 kursi untuk bisa membentuk pemerintah mayoritas. Sedangkan Partai Buruh mendapat 68 kursi di parlemen.

Partai Hijau, Partai Aliansi Tengah, dan Partai Katter masing-masing mendapat satu kursi. Ada tiga anggota parlemen yang terpilih dari jalur independen yaitu Zali Steggall, Andrew Wilkie, dan Helen Haines.

Baca juga: PM Australia Scott Morrison, Sosok Agresif Luar-Dalam

Menurut analis politik dari ABC, Andrew Probyn, sejumlah tokoh di Partai Buruh mengatakan kekalahan ini karena adanya kesepakatan antara koalisi yang dipimpin Partai Liberal dengan Partai Australia Bersatu, dan Partai Satu Bangsa atau One Nation, yang dipimpin Pauline Hanson.

Dalam kampanye, Morrison berulang kali menjual isu kekuatan ekonomi, pengurangan pajak penghasilan, dan pengurangan beban tagihan bulanan bagi publik. Dia juga cenderung menganggap isu perubahan iklim tidak dominan.

Baca juga: Jokowi Terima Kunjungan Perdana Menteri Australia Scott Morrison

Sebelum menjadi PM, Scott Morrsion pernah menempati posisi sebagai menteri Imigrasi, yang dinilai kontroversial, di bawah kepemimpinan PM Tony Abbot setelah pemilu 2013. Kebijakannya dinilai kontroversial karena menerapkan Operasi Kedaulatan Perbatasan, yang berupaya mencegah para imigran masuk ke Australia. Salah satunya dengan membeli perahu nelayan Indonesia agar tidak digunakan untuk membantu imigran berlayar ke Australia.

Berita terkait

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

3 jam lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

5 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

8 jam lalu

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

1 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

1 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

1 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

2 hari lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

3 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

3 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

4 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya