Iran Terancam Berperang dengan AS, Apa Reaksi Penduduk Teheran?

Sabtu, 18 Mei 2019 15:00 WIB

Seorang penduduk Iran berjalan melewati foto-foto pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (kiri atas) dan almarhum pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini (kanan atas), pada 13 Oktober 2017.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang di Teheran berbicara dengan nada hening dan tenang ketika Iran di ambang perang dengan Amerika Serikat.

Ketika ketegangan geopolitik meningkat, pembicaraan tentang konflik yang akan terjadi dengan Amerika Serikat tersebar luas di jalan-jalan ibu kota Iran.

AS telah mengirim senjata dan pasukan baru ke kawasan itu setelah Iran menangguhkan bagian-bagian dari perjanjian nuklir yang secara singkat mengakhiri isolasi ekonomi dan diplomatiknya.

Baca juga: Intelijen AS Sebut Kapal Rudal Iran Berlayar di Teluk Persia

Banyak orang Iran, yang sangat membutuhkan bantuan dari kesulitan keuangan yang sebagian disebabkan oleh sanksi AS, bereaksi dengan sikap menolak daripada menentang ketika dua negara terancam berperang.

Advertising
Advertising

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berusaha meyakinkan negara itu awal pekan ini bahwa AS tidak menginginkan perang, tetapi tidak semua orang yakin.

Banyak penduduk Teheran percaya bahwa musuh-musuh Iran, yaitu AS dan sekutu-sekutu Teluknya, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, telah lama berperang. Meskipun Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa AS tidak menginginkan perang, beberapa percaya kampanye diplomatik dan ekonomi pemerintah AS terhadap negara itu membawa keadaan ke puncak peperangan.

Warga Iran membakar bendera Amerika Serikat dalam peringatan perebutan Kedutaan Besar AS, di Teheran, Iran, 4 November 2018. Tasnim News Agency /Handout via REUTERS

Setahun yang lalu, Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir penting dan menjatuhkan sanksi berat kepada Iran dalam sejarah negara itu. Perusahaan-perusahaan asing keluar negeri berbondong-bondong, riyal Iran menukik dan harga melonjak.

"Saya tidak takut perang karena saya sudah melihat perang," kata kurir motor Majid Haqiqi, 57 tahun, merujuk pada konflik delapan tahun negara itu dengan tetangga Irak pada 1980.

"Saya percaya bahwa Amerika tidak ingin menyerang Iran dan hanya mencoba menakuti kita," katanya, dikutip dari CNN, 18 Mei 2019

Haqiqi malah menyarankan solusi yang banyak orang di Teheran akan anggap kontroversial.

"Satu-satunya jalan keluar dari situasi ini adalah melakukan dialog. Apa yang salah dengan memiliki AS di sini?" kata Haqiqi. "(AS) dapat memulai bisnis di Iran dan menggunakan tenaga kerja kami. Jika mereka mengambil langkah ke arah kami, kami juga dapat mengambil satu langkah."

Baca juga: Ditekan Amerika Serikat, Iran Masih Belum Mau Dialog

Pekan lalu, Trump membuat beberapa tawaran ke Teheran, meminta pemerintah Iran menghubunginya. Dia bahkan menghubungi Swiss minggu lalu untuk meninggalkan nomor telepon agar Teheran dapat menghubunginya, menurut sumber diplomatik.

Langkah itu tampaknya tidak selaras dengan sikap agresif Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, yang telah berbicara keras terhadap Iran, dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang telah berusaha untuk mengumpulkan dukungan diplomatik untuk kampanye AS melawan rezim Iran.

Dialog antara kedua negara adalah kutukan bagi kelompok garis keras Iran, termasuk Khamenei.

"Negosiasi seperti racun selama AS tetap sama. Dan dengan pemerintah AS saat ini juga beracun," kata Imam Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam pidato pada Selasa.

Berita terkait

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

5 jam lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

3 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

4 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

5 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

5 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

6 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

6 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya