Kongres Amerika Bakal Perketat Visa untuk Mahasiswa Asal Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 15 Mei 2019 17:45 WIB

Presiden AS, Donald Trump, dikelilingi sejumlah politikus Partai Republik di Gedung Putih. Reuters

TEMPO.CO, Washington – Sejumlah anggota Kongres dari Partai Republik, Amerika Serikat, mengusulkan rancangan undang-undang untuk melarang pemberian visa kepada orang yang dipekerjakan atau disponsori militer Cina.

Baca:

RUU ini juga mewajibkan pemerintah AS untuk menciptakan daftar institusi sains dan teknologi di Cina, yang terafiliasi dengan Tentara Pembebasan Rakyat Cina atau People’s Liberation Army. RUU melarang pemberian visa kepada setiap orang yang dipekerjakan atau disponsori oleh institusi itu.

“RUU ini diajukan di tengah meningkatnya eskalasi perang dagang antara Cina dan AS menyusul negosiasi rumit pada akhir pekan lalu,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 15 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Inisiatif ini juga muncul di tengah keprihatinan mengenai dugaan pencurian kekayaan intelektual atau espionase oleh warga Cina di universitas di AS dan institusi lain.

Baca:

RUU ini disponsori oleh Senator dari Partai Republik seperti Chuck Grassley, Tom Cotton, Ted Cruz, Marsha Blackburn, dan Josh Hawley. Sebuah ruu lainnya juga disiapkan oleh anggota DPR As Mike Gallagher.

Namun, sebagian pejabat AS dan universitas juga memperingatkan soal reaksi berlebihan mengenai ini. Mereka berargumentasi ada kepentingan untuk mengakui peran penting ilmuwan dan mahasiswa Cina di institusi AS. Ini perlu dilakukan sambil menyadari adanya risiko keamanan.

Baca:

Secara terpisah, otoritas Cina memblokir visa seorang pembantu dekat Presiden AS, Donald Trump, yaitu Michael Pillsbury. Ini terjadi setelah pemerintahan AS memperketat pemeriksaan untuk pemberian visa kepada ilmuwan Cina.

Baca:

Newsweek melansir, Pillsbury adalah seorang bekas pejabat di Pentagon, yang kerap memberi nasihat kepada Trump mengenai urusan Cina saat pertemuan informal di Ruang Oval. Awalnya, dia berencana untuk melakukan perjalanan ke Beijing untuk menghadiri konferensi yang digelar oleh Center for China and Globalization pada April 2019.

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

3 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

4 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

5 jam lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

8 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

8 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

10 jam lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

10 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

11 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

14 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya