Lima Negara Tanggapi Soal Perjanjian Nuklir Iran, Apa Katanya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 9 Mei 2019 08:45 WIB

Perjanjian nuklir Iran melibatkan Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan Cina setelah Amerika Serikat menyatakan diri keluar dari perjanjian itu pada 2018. Ecfr.eu

TEMPO.CO, Berlin – Sejumlah negara menanggapi rencana pengurangan pelaksanaan komitmen perjanjian nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action, yang ditandatangani bersama sejumlah negara besar pada 2015.

Baca:

Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan mengurangi pelaksanaan komitmen ini sebagai bentuk protes atas komitmen negara Eropa untuk melindungi bisnis minyak dan perbankan dari sanksi Amerika Serikat.

Meski mengurangi pelaksanaan komitmen ini, Iran masih mengikuti perjanjian JCPOA dan tidak melakukan pelanggaran.

Advertising
Advertising

“Posisi kami tetap kami ingin mengikuti perjanjian ini, terutama untuk mencegah Iran dari memiliki senjata nuklir,” kata Heiko Maas, menteri Luar Negeri Jerman, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 8 Mei 2019.

Baca:

Sebelumnya, Presiden Rouhani mengumumkan lewat siaran televisi bahwa negaranya mengurangi pelaksanaan komitmen perjanjian nuklir.

Ini terkait, seperti dilansir CNN, limitasi pengayaan uranium dan penjualan air berat atau heavy water, yang terkait dengan teknologi nuklir.

Pengumuman ini terjadi sekitar setahun setelah AS menyatakan menarik diri dari perjanjian ini dan mulai mengenakan sanksi ekonomi seperti pelarangan penggunaan dolar dan ekspor minyak oleh pemerintah Iran.

Baca:

Lima negara besar lain masih mendukung perjanjian JCPOA ini seperti Inggris, Prancis, Jerman, Cina dan Rusia. Eropa sedang menyiapkan mekanisme special vehicle untuk memfasilitasi perdagangan dengan Iran, meski Teheran menyebut implementasinya berjalan lambat.

Pernyataan senada juga keluar dari pemerintah Inggris terkait pengumuman dari pemerintah Iran. “Kami sangat prihatin atas pengumuman ini dan mendesak Iran untuk melanjutkan komitmennya memenuhi perjanjian dan tidak mengambil langkah mundur,” begitu pernyataan dari juru bicara PM Inggris, Theresa May.

Baca:

“Kesepakatan ini merupakan perjanjian yang krusial untuk membuat dunia semakin aman dan kami akan memastikan perjanjian ini tetap berlaku sepanjang Iran memenuhi komitmen ini.”

Soal ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan,”Kami tidak akan membiarkan Iran menguasai teknologi senjata nuklir. Kami akan terus berjuang melawan mereka yang ingin membunuh kami.”

Pemerintah Prancis juga menyatakan ingin perjanjian nuklir JCPOA tetap berlanjut. “Hari ini tidak ada yang lebih buruk daripada Iran meninggalkan perjanjian ini,” kata Florence Parly, menteri Pertahanan Prancis.

Menurut Parly, Prancis, Jerman, Inggris, dan pemerintah Eropa sedang melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menjaga perjanjian ini tetap berjalan. Ini dilakukan dengan melakukan inisiatif untuk membantu ekonomi Iran meskipun ada sanksi keras dari AS.

Sedangkan juru bicara kemenlu Cina,Geng Shuang, mengatakan perjanjian nuklir JCPOA Iran ini harus diterapkan dan semua pihak bertanggung jawab memastikan implementasinya.

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

18 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

4 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

8 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

10 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya