2 Pernyataan Sikap Mahathir Mohamad Berpotensi Picu Ketegangan

Jumat, 3 Mei 2019 19:40 WIB

PM Malaysia Mahathir Mohamad. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Ketegangan yang terjadi antara Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dengan keluarga Kerajaan Johor dalam beberapa pekan terakhir telah menjadi buah bibir. Perseteruan ini dipicu atas permasalahan siapa yang berhak menunjuk Kepala Menteri Negara Bagian Johor setelah jabatan itu ditinggalkan oleh Osman Sapian pada 9 April 2019.

“Negara ini bukan monarki absolut,” kata Mahathir, dikutip dari SCMP, Jumat 3 Mei 2019.

Pernyataan Mahathir itu lalu dibalas oleh Sultan Kerajaan Johor bernama Sultan Ibrahim melalui akun Facebook. Dia meminta seluruh pihak fokus melindungi negara. Sedangkan terkait Negara Bagian Johor, dia meyakinkan kedaulatan wilayah itu ada di Sultan.

Sebelumnya keributan Mahathir dengan keluarga Kerajaan Johor terjadi, Mahathir juga pernah melontarkan pernyataan yang berpotensi memancing ketegangan.

Baca: Perseteruan Mahathir dan Kerajaan Johor, Permaisuri Angkat Bicara

Advertising
Advertising

1. Mahathir terkesan anti-Cina

Mahathir Mohamad merenegosiasi atau membatalkan kesepakatan infrastruktur dengan Cina yang diambil saat Malaysia dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Najib Razak. Langkah itu dilakukan karena Mahathir menilai kesepakatan tersebut tidak menguntungkan.

Mahathir pernah membatalkan proyek pembangunan rel kereta api bernilai 81 miliar ringgit atau sekitar Rp276 triliun .

“Rezim pemerintahan sebelumnya terlalu banyak meminjam uang kepada Cina yang tidak mungkin kami bayar. Setelah kami ambil alih, kami setop proyek-proyek,” kata Mahathir dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa Indonesia, Selasa 19 Februari 2019.

Mahathir juga memperingatkan Filipina agar tidak jatuh dalam jebakan utang Cina. Straits Times, pada 8 Maret 2019 mewartakan Mahathir dalam wawancaranya dengan wartawan Filipina mengatakan jika suatu negara meminjam uang dalam jumlah besar kepada dari Cina dan negara itu tidak sanggup melunasinya, maka negara itu bakal berada di bawah kendali pemberi pinjaman.

“Jadi, kita harus sangat berhati-hati tentang itu," kata Mahathir.

Baca: PM Mahathir Sebut Pangeran Johor Orang Kecil, Kenapa?

2. Mahathir pernah bersitegang dengan Singapura soal sengketa batas wilayah

Hubungan Malaysia dan Singapura pernah dilanda pasang surut karena permasalahan batas wilayah Negara. Pada perluasan pelabuhan Johor Bahru Malaysia, Mahathir meyakinkan pihaknya tidak menyentuh batas wilayah negaranya dengan Singapura.

"Kita bisa mengukur untuk melihat apakah itu benar atau tidak, tetapi kami belum menyentuh perbatasan mereka. Kami masih berada di perairan kami sendiri." Kata Mahathir dalam sebuah acara di kota Selangor, Malaysia, pada Desember 2018.

Sebelumnya Kementerian Transportasi Singapura menuding perluasan pelabuhan Johor Baru, Malaysia, melanggar batas wilayah perairan Singapura dan ini pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara itu dan hukum internasional.

SCMP | THE STRAITS TIMES | CHANNEL NEWS | MALAYSIA KINI | EKO WAHYUDI

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

52 menit lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

1 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

17 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

18 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

18 jam lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

19 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

23 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya