Otoritas Sri Lanka Antisipasi Serangan Teror Lanjutan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 28 April 2019 10:03 WIB

ISIS merilis foto 8 pelaku teror bom di 3 gereja dan 3 hotel di Sri Lanka pada Minggu Paskah, 21 April 2019 yang menewaskan 359 orang dan melukai sekitar 500 orang.

TEMPO.CO, Kolombo – Otoritas keamanan Sri Lanka mengantisipasi kemungkinan bakal adanya serangan teror lanjutan pasca serangan bom pada pekan lalu.

Baca:

Sri Lanka Larang Dua Ormas Pasca Serangan Teror Bom

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga mengatakan kelompok teroris terus menyusun plot untuk menyerang lagi.

Advertising
Advertising

Kemenlu meminta warga berhati-hati jika berpergian ke Sri Lanka. Pada saat yang sama.

"emerintah AS juga menarik pulang anak-anak sekolah dari para pegawai kedutaan besar AS di sana," begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 27 April 2019.

Baca : 140 Tersangka Jaringan ISIS Beroperasi di Sri Lanka

News mlansir teror bom di Sri Lanka ini telah menewaskan sekitar 250 orang dan melukai 500 orang lainnya. Sekitar 40 warga negara asing, yang berada di sejumlah hotel bintang lima, ikut tewas akibat serangan ini.

Serangan bom pada saat perayaan Hari Paskah itu mengenai empat hotel termasuk tiga hotel bintang lima, tiga gereja dan sebuah rumah.

Sebuah stasiun TV lokal Sri Lanka telah menayangkan rekaman video yang konon memperlihatkan dua pelaku bom bunuh diri berjalan-jalan di hotel Shangri La di Kolombo sebelum ledakan mematikan pada hari Minggu (21 April). SIRASA TV VIA REUTERS

Pemerintah India dan Inggris juga telah meminta warga negaranya untuk tidak berpergian ke Sri Lanka. Intelijen India sebelumnya telah menginformasikan bakal adanya serangan teroris ini kepada otoritas keamanan Sri Lanka.

Baca: Kisah Pahlawan Menyelamatkan 450 Jiwa dari Teror Bom di Sri Lanka

“Tapi Presiden dan Perdana Menteri Sri Lanka mengaku informasi intelijen itu tidak disampaikan kepada mereka sehingga menekspos keretakan di pucuk pimpinan negara,” begitu dilansir Reuters.

Warga muslim juga telah diminta untuk melaksanakan salat Jumat di rumah untuk menghindari terjadinya aksi kekerasan balasan pasca serangan bom. Sebagian warga meninggalkan rumahnya karena khawatir bakal ada aksi kekerasan dan razia aparat.

Baca: Peringatan Dini Teror Sri Lanka dari Pengakuan Tersangka ISIS

Uskup Agung Kolombo, Kardinal Malcolm Ranjith, mengatakan telah meminta misa tidak digelar di gereja di Sri Lanka ini pada Ahad ini.

Berita terkait

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

20 jam lalu

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

Perkumpulan Galaruwa kembali melengkapi bukti perihal laporan atas dugaan intoleransi ke Bareskrim Polri perihal kasus pembubaran ibadah.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

7 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

8 hari lalu

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

12 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

12 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya