Sri Lanka Larang Dua Ormas Pasca Serangan Teror Bom

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 28 April 2019 08:05 WIB

Orang-orang memegang lilin saat ikuti aksi doa bersama untuk para korban ledakan bom berantai Sri Lanka, di luar sebuah gereja di Kolkata, India, 23 April 2019. Serangan bom gereja itu menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai 450 orang. REUTERS/Rupak De Chowdhuri

TEMPO.CO, Kolombo – Presiden Sri Lanka melarang dua organisasi massa Islam yang diduga terlibat dalam serangan bom bunuh diri di delapan lokasi termasuk empat hotel dan tiga gereja.

Baca : 140 Tersangka Jaringan ISIS Beroperasi di Sri Lanka

Kedua organisasi yang dilarang itu adalah National Thawheedh Jamaath dan Jamathei Millathu Ibrahim.

Advertising
Advertising

Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, mengumumkan pelarangan organisasi ini sepekan setelah serangan bom yang menewaskan 250 orang.

“Otoritas beralasan tidak bisa melarang kedua organisasi yang kurang dikenal ini karena sebelumnya mereka tidak memiliki bukti yang cukup,” begitu dilansir Reuters, Sabtu, 27 April 2019, mengutip pejabat anonim.

Baca: Kisah Pahlawan Menyelamatkan 450 Jiwa dari Teror Bom di Sri Lanka

Polisi mengatakan pelaku yang diduga sebagai dalang dibalik serangan bom ini adalah Mohamed Hashim Mohamed Zahran, yang memimpin NTJ atau kelompok sempalan lain. Sedangkan kelompok Jamathei kurang diketahui meskipun anggotanya diduga terlibat dalam serangan itu. Secara terpisah kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di Kolombo ini.

Sekitar sepuluh ribu tentara dan polisi dikerahkan di berbagai lokasi untuk melakukan pencarian dan meningkatkan pengamanan pasca serangan bom pada saat perayaan Hari Paskah pada Ahad, 21 April 2019.

Baca: Peringatan Dini Teror Sri Lanka dari Pengakuan Tersangka ISIS

Saat ini, otoritas keamanan telah menahan sekitar seratus orang termasuk sejumlah orang asing dari Suriah dan Mesir terkait teror bom di Sri Lanka.

Serangan bom itu, seperti dilansir News, menewaskan setidaknya 250 orang termasuk sekitar 40 orang warga asing. Sekitar 500 orang terluka akibat serangan itu.

Teror bom di Sri Lanka ini menyasar tiga hotel bintang lima yaitu Shangri La, Cinnamon Grand, dan Kingsbury, yang terletak di ibu kota Kolombo. Ledakan juga terjadi di sebuah hotel kecil dan di sebuah rumah saat penggerebekan.

Baca: Otak Teror Bom di Sri Lanka Tewas di Hotel Shangri-La

Serangan teror bom di Sri Lanka ini juga menyasar tiga gereja yaitu Gereja St Anthony di Kolombo, Gereja St Sebastian di Negombo, dan Gereja Zion di Batticalcoa.

Berita terkait

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

3 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

3 hari lalu

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

4 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

7 hari lalu

10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

8 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

9 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

12 hari lalu

Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

13 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

13 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

13 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya