ISIS Klaim Kekhalifahan di Wilayah Timur Kongo

Jumat, 19 April 2019 13:27 WIB

Salah satu militan garis keras yang tertangkap kamera pada 2017. Sumber: longwarjournal.org

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok radikal Islamic State atau ISIS pada Kamis, 18 April 2019 mengklaim telah melancarkan serangannya yang pertama di Kongo, sebuah negara di benua Afrika. ISIS juga mendeklarasikan kekhalifahannya di Provinsi Tengah Afrika, Kongo.

Masih sulit memverifikasi klaim ISIS itu yang dipublikasikannya ke situs mereka, Amaq. Sekarang ini ada lebih dari puluhan kelompok militan garis keras dan kriminal yang beroperasi di area timur Republik Demokratik Kongo.

Dikutip dari reuters.com, Jumat, 19 April 2019, tiga tewas dalam serangan pertama ISIS di kota Bovata, Kongo. Mereka yang tewas ditembak adalah tentara pengamanan gedung Kongres Kongo dan seorang warga sipil.

Baca:Terdesak di Baghouz, ISIS Lancarkan Serangan Balasan ke SDF

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS

Advertising
Advertising

Baca: Kekalahan Semakin Dekat, Ratusan Anggota ISIS Menyerah ke SDF

Sumber di penjaga keamanan PBB dan tokoh masyarakat di Kongo mengatakan kota Bovata yang berdekatan dengan kota Beni dikepung oleh militan garis keras setelah sebelumnya wilayah itu di serang virus menular Ebola.

Tokoh masyarakat, David Moaze, mengatakan berdasarkan keterangan para saksi mata, serangan di kota Bovata diduga kuat dilakukan oleh kelompok radikal Pasukan Aliansi Demokratik atau ADF, sebuah kelompok garis keras yang memiliki hubungan dengan ISIS.

Sebelumnya pada November 2018, laporan dari kelompok peneliti Universitas New York di Kongo dan Yayasan Bridgeway menyebutkan ADF telah menerima uang dari sebuah 'donatur' yang diduga terkait dengan ISIS. Kesimpulan sementara, ada keterkaitan antara kelompok-kelompok pemberontak di Kongo dengan kelompok garis keras lainnya di Afrika dan sekitarnya.

Lembaga-lembaga anti-teroris dan otoritas Kongo menuding ADF sebagai dalang serangkaian serangan teror dalam dua tahun terakhir di wilayah timur negara itu. Namun tuduhan itu belum disertai dengan bukti kalau itu dilakukan oleh mereka.

Berita terkait

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

6 jam lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

19 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

5 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

11 hari lalu

Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

Pilot cadangan AU Israel yang turut menjatuhkan ratusan drone dan rudal Iran ke Israel menyebut sebagai misi paling rumit

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

11 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

12 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

12 hari lalu

Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

Lima orang pelapor khusus PBB menilai Iran dan Israel sama-sama melanggar hukum internasional dalam serangan berbalas baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Mantan Perdana Menteri Ehud Olmert Minta Israel Jangan Balas Serangan Iran

12 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Ehud Olmert Minta Israel Jangan Balas Serangan Iran

Ehud Olmert mendesak Tel Aviv agar menahan diri karena serangan Iran ke Israel bisa mengarah ke naiknya ketegangan di Timur Tengah

Baca Selengkapnya