Jack Ma Dukung Karyawan Bekerja 12 Jam Sehari di Cina

Selasa, 16 April 2019 16:25 WIB

Bos Alibaba Group, Jack Ma, hadir sebagai bentuk dukungan terhadap Asian Games 2022, yang akan digelar di lokasi markas Alibaba Group di Hangzhou, Cina. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri sekaligus pemilik raksasa e-commerce Alibaba, Jack Ma mendukung penerapan lama bekerja 12 jam sehari selama 6 hari untuk karyawan di Cina.

Dukungan Jack Ma menimbulkan kontroversi di Cina dengan banyak yang mengkritik dan ada juga yang mendukung via media sosial.

Menurut Jack Ma, waktu bekerja yang dimulai dari jam 9 pagi dan berakhir pada jam 9 malam setiap hari selama 6 hari atau disimbolkan dengan 996, akan menjadi budaya kerja yang umum di perusahaan-perusahaan teknologi dan start-up Cina, mengutip CNN, 16 April 2019.

Baca: Kisah Jack Ma, dari Pemandu Wisata Hingga menjadi Konglomerat

Ma mengatakan, karyawan yang bekerja lebih lama dari 12 jam layak menerima penghargaan atas kerja kerasnya.

Advertising
Advertising

"Jika kita menemukan sesuatu yang kita suka, 996 bukan masalah," kata Ma di blog miliknya yang ditayangkan di situs media sosial Weibo pada hari Minggu, 14 April 2019.

Pernyataan Jack Ma yang mendukung karyawan bekerja 12 jam sehari selama 6 hari menuai kritik di media sosial.

"Pernahkah anda berpikir mengenai orang tua di rumah yang butuh perawatan, atau anak-anak yang butuh ditemani?" tulis seorang pengguna Weibo yang membuat moniker stupidcan123 online.

"Jika semua perusahaan mendukung jadwal 996. maka tidak satupun akan memiliki anak karena tidak ada waktu," kata mereka di media sosial.

Media pemerintah Cina juga ikut mengkritik perusahaan-perusahaan yang menerapkan jam bekerja lebih lama di kantor tanpa merujuk secara langsung kepada pernyataan Ma.

"Menganjurkan bekerja keras dan berkomitmen bukan berarti memaksa bekerja lembur," ujar surat kabar People'Daily.

Baca: Jack Ma Rekrut Staf Cerdas Tak Peduli Gelar Akademi, Kenapa?

"Kewajiban menegakkan budaya lembur 996 bukan hanya mencerminkan keangkuhan manajer bisnis, namun juga tidak adil dan tidak praktis."

Menanggapi kritikan itu, Ma menjelaskan, dia tidak bermaksud membela praktek jam kerja lembur, tapi ingin memberi penghargaan kepada karyawan yang melakukannya.

"Kenyataannya 99 tidak semata-mata bekerja lembur," kata Ma.

Setiap orang berhak memilih sesuai gaya, namun mereka yang bekerja dengan jam kerja pendek tidak merasakan kegembiraan dan penghargaan atas bekerja keras.

Ma beralasan bahwa pengusaha sukses Cina, konglomerat teknologi terkenal lain berasal dari keluarga miskin dan tidak berhasil secara akademik.

Ma menambahkan bahwa pekerja yang prospektif di Alibaba harus bersiap bekerja selama 12 jam sehari jika ingin sukses.

Baca: Jack Ma Peringatkan Revolusi Teknologi Akan Picu Perang Dunia

"Atau mengapa repot bergabung? Kami tidak kekurangan mereka yang bekerja selama delapan jam dengan nyaman," ujar Ma.

Ma yang dikenal pekerja keras mengatakan dirinya tidak menyesal pernah bekerja selama 12 jam per hari.

"Secara pribadi saya berpikir bahwa 996 merupakan berkat besar. Bagaimana anda meraih kesuksesan yang anda dambakan tanpa berusaha bekerja ekstra keras dan waktu?"

Selain Jack Ma, konglomerat Tesla, Elon Musk disebut pekerja keras dengan jam bekerja mencapai 120 jam setiap minggu.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

13 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

15 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

20 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya