Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jack Ma Peringatkan Revolusi Teknologi Akan Picu Perang Dunia

Gaya CEO Alibaba, Jack Ma setibanya di Trump Tower dengan mengenakan jaket sebelum bertemu dengan Presiden Terpilih AS, Donald Trump di New York, AS, 9 Januari 2017. REUTERS
Gaya CEO Alibaba, Jack Ma setibanya di Trump Tower dengan mengenakan jaket sebelum bertemu dengan Presiden Terpilih AS, Donald Trump di New York, AS, 9 Januari 2017. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri sekaligus pemilik raksasa e-commerce Alibaba, Jack Ma Yun, memperingatkan dunia untuk waspada terhadap revolusi teknologi terbaru yang berisiko memicu perang dunia.

Ma mengeluarkan peringatan itu saat menghadiri KTT Davos di Swiss, seperti dikutip dari South China Morning Post, Kamis, 24 Januari 2019.

Baca: Jack Ma: Perang Dagang AS-Cina Adalah Hal Paling Bodoh di Dunia

 

"Perang Dunia Pertama disebabkan revolusi teknologi pertama. Revolusi teknologi kedu mengakibatkan Perang Dunia Kedua. Kita sekarang di revolusi teknologi ketiga," kata Ma.

Manusia terkaya di Cina dengan kekayaan mendekati US$ 38 miliar menjelaskan, revolusi teknologi membawa dampak positif kepada manusia.Teknologi dapat menciptakan banyak lapangan kerja.

Namun bersamaan itu revolusi teknologi juga menciptakan berbagai masalah sosial.

Baca: Jack Ma Batal Janjikan 1 Juta Lapangan Kerja di AS, Kenapa?

 

"Ketika berada di dalam tahap awal, setiap teknologi menciptakan kekhawatiran. Khawatir, jika anda tidak mengelolanya dengan baik, maka menciptakan masalah," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ma juga membela globalisasi dan perdagangan bebas. Namun ia menggarisbawahi perlunya reformasi.

Badan Perdagangan Dunia PBB, WTO, ujarnya, perlu ditingkatkan ke versi kedua. Globalisasi yang berlangsung dalam 30-40 tahun terakhir menurutnya membantuh banyak negara untuk bertumbuh khususnya Cina.

Dan sekarang, Ma berujar: "Seluruh dunia mengharapkan bentuk baru dari globalisasi."

Baca: RI Negara Pertama Pelatihan Ahli Teknologi yang Diumumkan Jack Ma

 
Ma mengatakan banyak orang tidak menyukai globalisasi karena mereka merasa globalisasi meminggirkan mereka. Namun, negara-negara berkembang dan perusahaan-perusahaan kecil yang ikut dengan proses akan membantu untuk meningkatkan kehidupan mereka.

Globalisasi telah dikendalikan sekitar 60 ribu perusahaan selama 20 tahun ini. Ma memperkirakan jumlahnya akan bertambah menjadi 60 juta perusahaan termasuk UKM.

"Kebanyakan zona perdagangan bebas didisain hanya untuk perusahaan-perusahaan besar. Menurut kami harus ada zona perdagangan bebas bagi perusahaan-perusahaan kecil untuk impor dan ekspor," ujarnya.

Jack Ma mencontohkan, perdagangan bebas dengan nilai perdagangan di bawah US$ 1 juta seharusnya sepenuhnya bebas tarif.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kata 'Perang' Mulai Gantikan 'Operasi Militer Khusus', Rusia Akan Mobilisasi Militer?

14 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat Dewan Kepresidenan untuk Hubungan Antaretnis di Pyatigorsk, Rusia 19 Mei 2023. Tatiana Barybina/Layanan Pers Gubernur Wilayah Stavropol/Sputnik via REUTERS
Kata 'Perang' Mulai Gantikan 'Operasi Militer Khusus', Rusia Akan Mobilisasi Militer?

Rusia selama 15 bulan invasinya ke Ukraina, tidak menyebut kata 'perang' dan menggantinya 'operasi militer khusus'. Tapi sekarang Putin memakainya.


29 Juta Warga Pilih Bertahan di Ukraina

2 hari lalu

Foto udara menunjukkan kehancuran di garis depan kota Bakhmut, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, dalam gambar yang dirilis 21 Mei 2023. Layanan Pers Brigade Mesin Terpisah Kholodnyi Yar ke-93 dari Angkatan Bersenjata Ukraina  / Selebaran melalui REUTERS
29 Juta Warga Pilih Bertahan di Ukraina

Ada 29 juta jiwa warga Ukraina yang masih bertahan di negara itu. Kondisi ini meningkatkan waswas soal keberlangsungan Ukraina sebagai negara.


Wartawan Barat Dilarang Meliput Forum Ekonomi Davos Rusia

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato selama sesi Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) di Saint Petersburg, Rusia, 4 Juni 2021. [Anatoly Maltsev/Pool via REUTERS]
Wartawan Barat Dilarang Meliput Forum Ekonomi Davos Rusia

Rusia melarang wartawan Barat meliput acara forum ekonomi yang akan digelar di St. Petersburg.


Menhan Cina Sentil Soal Perang dengan AS: Jadi Bencana Tak Tertahankan

4 hari lalu

Personil militer Rusia dan China berkendara dengan bendera nasional Rusia (tengah) dan bendera  angkatan bersenjata Rusia (kiri) dan China (kanan) setelah latihan Vostok-2018 di Rusia timur, 13 September 2018. Latihan gabungan Rusia-Cina-Mongolia digambarkan sebagai yang terbesar dalam sejarah modern Rusia.KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA
Menhan Cina Sentil Soal Perang dengan AS: Jadi Bencana Tak Tertahankan

Menteri Pertahanan Cina Li Shangfu meyakini konflik dengan Amerika Serikat akan menjadi bencana yang tak tertahankan.


Prancis Siap Kirim Tank ke Ukraina

24 hari lalu

Tank tempur Leclerc XLR yang diproduksi oleh Nexter ditampilkan di pameran perdagangan pertahanan dan keamanan internasional Eurosatory di Villepinte, dekat Paris, Prancis 13 Juni 2022. REUTERS/Benoit Tessier
Prancis Siap Kirim Tank ke Ukraina

Prancis mengumumkan akan mengirimkan puluhan tank dan kendaraan tempur ke Angkatan Darat Ukraina.


530 Ribu Pengungsi Suriah di Turki Sudah Pulang Kampung

27 hari lalu

Anak-anak pengungsi Suriah berdiri di dekat perairan di sebuah kamp informal di Qab Elias, di Lembah Bekaa Lebanon 18 Oktober 2022. REUTERS/Mohamed Azakir
530 Ribu Pengungsi Suriah di Turki Sudah Pulang Kampung

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis, 11 Mei 2023, mengungkap kalau para pengungsi Suriah sudah mulai kembali ke negara asal secara sukarela


Ukraina Pastikan Tak Mau Negosiasi dengan Rusia walau Ditekan

28 hari lalu

Sebuah bangunan apartemen yang rusak oleh sisa-sisa drone kamikaze buatan Iran Shahed-131/136, setelah ditembak jatuh selama serangan semalam Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kyiv , Ukraina 8 Mei 2023. Puing-puing pesawat tak berawak menghantam distrik Sviatoshyn Kyiv, Walikota kota Vitali Klitschko. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Ukraina Pastikan Tak Mau Negosiasi dengan Rusia walau Ditekan

Kiev tidak akan mau melakukan negosiasi dengan Moskow, kecuali segala syarat yang diajukan Pemerintah Ukraina dipenuhi.


Perang Berkecamuk di Sudan saat Mediasi Digelar di Arab Saudi

32 hari lalu

Seorang pria berjalan di tengah asap membubung di atas bangunan setelah pemboman udara, selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum Utara, Sudan, 1 Mei 2023. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Perang Berkecamuk di Sudan saat Mediasi Digelar di Arab Saudi

Perang berkecamuk di selatan Khartoum, saat perwakilan dari pihak-pihak yang bertikai di Sudan melakukan pembicaraan di Arab Saudi


Profil Abdalla Hamdok, Eks PM yang Ingatkan Potensi Perang Sipil dalam Konflik Sudan

37 hari lalu

Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok dan Kanselir Jerman Angela Merkel (tidak difoto) berbicara kepada media di Kanselir di Berlin, Jerman, 14 Februari 2020. [REUTERS/Hannibal Hanschke/File Photo]
Profil Abdalla Hamdok, Eks PM yang Ingatkan Potensi Perang Sipil dalam Konflik Sudan

Bekas Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok sebut konflik Sudan dapat menjadi perang sipil. Ini profil Abdalla Hamdok.


Mantan Perdana Menteri Abdalla Hamdok Peringatkan Konflik Sudan Bisa Jadi Perang Sipil

38 hari lalu

Perdana Menteri baru Sudan dalam pemerintahan transisi Abdalla Hamdok, berbicara selama wawancara Reuters di Khartoum, Sudan 24 Agustus 2019. [REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah/File Photo]
Mantan Perdana Menteri Abdalla Hamdok Peringatkan Konflik Sudan Bisa Jadi Perang Sipil

Mantan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok mengutarakan kekhawatirannya kalau konflik Sudan bisa memicu terjadinya sebuah perang sipil