Protes Tidak Surut, Kepala Intelijen Sudan Ikut Mundur
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Sabtu, 13 April 2019 19:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala badan keamanan dan intelijen Sudan mengundurkan diri, sehari setelah menteri pertahanan mengundurkan diri di tengah demonstrasi yang masih berlanjut.
Salah Abdallah Mohamed Saleh, atau yang dikenal dengan Salah Gosh, adalah kepala Badan Intelijen dan Keamanan Sudan era Presiden Omar al-Bashir. Dia dikenal sebagai orang yang paling berpengaruh di pemerintahan setelah Bashir.
Baca: Dewan Militer Sudan Dibentuk, Massa Tetap Teriak Revolusi
Demonstran menuduhnya bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil selama protes menentang kekuasaan militer.
Dikutip dari Reuters, 13 April 2019, Menteri Pertahanan Awad ibn Auf sebelumnya telah mengundurkan diri sebagai ketua dewan militer yang akan menguasai pemerintahan transisi Sudan. Namun massa yang bersuka cita atas pengunduran diri Bashir, juga meminta dirinya mundur.
Baca: Jenderal Pengkudeta Presiden Sudan Mundur Sehari Setelah Memimpin
Kepala Dewan Militer yang baru, Letnan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan Abdelrahman menyetujui pengunduran diri Gosh. Burhan sendiri dianggap sebagai komandan militer yang lebih siap berdialog dengan demonstran.
Burhan adalah jenderal paling senior ketiga di angkatan bersenjata Sudan dan kehidupan pribadinya sedikit diketahui publik. Sebagai kepala pasukan angkatan darat Sudan, ia mengawasi pasukan Sudan yang berperang dalam perang Yaman yang dipimpin Arab Saudi, dan memiliki hubungan dekat dengan para pejabat senior militer negara-negara Teluk.
Baca: Presiden Sudan Dilengserkan Militer, Jadi Tahanan Rumah
Perayaan pecah di jalan-jalan Khartoum setelah pengunduran diri Ibn Auf. Ribuan pengunjuk rasa melambaikan bendera dan menyalakan lampu ponsel saat malam. Pengemudi membunyikan klakson mobil dan orang-orang meneriakkan, "Yang kedua telah jatuh!" merujuk pada Ibn Auf dan Bashir.
Asosiasi Profesional Sudan (SPA), yang telah memimpin protes menuntut pemerintahan sipil, menyerukan demonstrasi lebih lanjut pada hari Sabtu, agar kekuasaan diserahkan kepada pemerintah sipil.