5 Poin Penting di Libya Pasca Jatuhnya Muammar Gaddafi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 8 April 2019 12:03 WIB

Pasukan loyalis pemerintah Libya dukungan PBB tiba di pinggiran ibu kota Tripoli.[Sky News]

TEMPO.CO, Tripoli – Pasukan pemerintahan Libya dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB bersiaga menghadapi agresi militer sepihak oleh pasukan Jenderal Khalifa Haftar.

Baca:

Amerika Menolak Serangan Terhadap Tripoli Libya

Kepala pemerintahan Libya atau Government of National Accord, Fayez al-Sarraj, menuding Haftar, yang berbasis di Kota Benghazi, telah berkhianat dengan menyerang ibu kota Tripoli.

Advertising
Advertising

Padahal, kedua pihak telah sepakat untuk menggelar pemilu dan membentuk pemerintahan yang memiliki legitimasi.

“Kami telah mengulurkan tangan untuk perdamaian. Tapi setelah agresi yang dilakukan pasukan Haftar dan deklarasi perang terhadap kota dan ibu kota kami, dia akan menghadapi kekuatan dan keteguhan pasukan kami,” kata Fayez al-Sarraj, yang merupakan kepala pemerintahan Kesepakatan Nasional dukungan PBB seperti dilansir Al Jazeera pada Ahad, 7 April 2019.

Baca:

Berikut kronologi beberapa peristiwa penting di Libya pasca tewasnya diktator Libya, Kolonel Moammar Gaddafi pada 2011 seperti dilansir situs Usip.org:

Februari 2019

Kepala pemerintahan Libya Fayez al-Sarraj bertemu dengan Jenderal Khalifa Haftar di Abu Dhabi sebagai lanjutan dari pertemuan November 2018. Keduanya sepakat untuk menggelar pemilu dan menjaga stabilitas negara. Ada rencana PBB akan menggelar konferensi pada awal 2019 untuk menyiapkan pemilu.

Juli 2017

Pasukan pemerintah GNA dan pasukan LNA pimpinan Haftar bersepakat gencatan senjata. Keduanya sepakat pemilu digelar pada pertengahan 2018. Namun, terjadi kebuntuan pada pembicaraan lanjutan pada Oktober 2017. Saat itu, Haftar secara sepihak menyatakan kesepakatan sejak 2015 batal dan GNA tidak berfungsi.

Baca:

April 2016

Pasukan pemerintah GNA mulai menyerang pasukan teroris ISIS pada April 2016 dengan nama operasi Tembok Kokoh atau Al Bunyan Al Marsoos. Ini untuk mengusir pasukan ISIS di Kota Sirte, yang jadi kota kelahiran Gaddafi. Sedangkan pasukan Haftar menyerang ISIS di Kota Derna. ISIS kehilangan Sirte dan Derna pada Desember 2016.

Desember 2014

Muncul kelompok milisi ISIS di Kota Derna bagian timur. Mereka menyebar di daerah Fezzan dan Sirte. Desember 2015 PBB berupaya menyatukan faksi timur dan barat di Libya ke dalam Government of National Accord. Awalnya inisiatif ini sempat ditolak faksi di Tripoli dan Tobruk. Awal 2016, GNA mulai buka kantor di Tripoli. Namun, faksi militer di timur masih enggan menerima GNA yang disponsori PBB. Ini meningkat menjadi konflik.

Baca:

Januari 2014

Terjadi kebuntuan politik di parlemen Libya, yang dibentuk dari hasil pemilu 2012. Ini membuat pemerintahan pecah dengan satu berbasis di Tripoli dan satu lagi di Tobruk bagian timur. Terjadi persaingan milisi dan suku untuk memperebutkan kekuasaan.

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

10 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

14 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

21 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

3 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

3 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

5 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya