Virgin Australia Putus Kontrak dengan Brunei karena Hukum Syariah

Kamis, 4 April 2019 17:43 WIB

Pesawat Virgin Australia Boeing 737-800 tujuan Brisbane, Australia menuju Bali mengirimkan sinyal pembajakan kepada ATC Bandara Ngurah Rai (25/4). Setelah dikonfirmasi ternyata yang terjadi hanya penumpang yang memaksa masuk kokpit pilot dalam kondisi mabuk. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Virgin Australia membatalkan kontrak perjalanan staf dengan maskapai nasional Brunei sebagai tanggapan penerapan hukum syariah, yakni hukuman mati untuk LGBT termasuk pelaku perzinahan.

Kontrak berisi perjanjian staf Virgin untuk memesan tiket diskon di penerbangan maskapai Royal Brunei untuk perjalanan liburan.

Baca: Asia dan Negara Muslim Diminta Tak Bungkam terhadap Brunei

Virgin Australia, maskapai terbesar kedua di Australia setelah Qantas, mengirim email kepada karyawan yang menjelaskan hukum syariah baru, yang mulai berlaku pada hari Rabu. Hukum ini berlaku untuk Muslim, non-Muslim dan orang asing, bahkan ketika transit di pesawat dan kapal yang terdaftar di Brunei, menurut laporan yang dikutip dari Channel News Asia, 4 April 2019.

"Mengingat hukuman keras (termasuk hukuman mati) diperkenalkan untuk aktivitas yang legal dan dapat diterima di Australia, perjanjian myID (perjalanan staf) antara Virgin Australia dan Royal Brunei kini telah dibatalkan," isi email Virgin Australia.

Advertising
Advertising

Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah dan Ratu Saleha duduk menyapa warga saat merayakan 50 tahun bertakhta di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, 5 Oktober 2017. Dalam 50 tahun bertakhta, atau biasa disebut 'Golden Jubilee', Sultan Bolkiah kenakan pakaian kebesarannya yang berbahan brokat emas, duduk di kereta kencana berlapis emas dengan didampingi istrinya, Ratu Saleha. REUTERS

Perjanjian terpisah yang memungkinkan Royal Brunei untuk menjual kursi yang tersedia pada penerbangan Virgin Australia di Australia tetap berlaku, kata juru bicara maskapai.

Baca: Transgender di Brunei Ketakutan Bahkan Cari Suaka ke Kanada

Qantas, yang mana CEO Alan Joyce adalah salah satu pemimpin bisnis gay di Australia, menolak berkomentar apakah mereka sedang meninjau kesepakatan perjalanan stafnya dengan Royal Brunei.

Hukum syariah yang keras di Brunei Darussalam mulai berlaku pada hari Rabu setelah bertahun-tahun ditunda.

Baca: Brunei Darussalam Mulai Terapkan Hukum Syariah Rajam dan Cambuk

Hukam syariah itu termasuk rajam sampai mati untuk perzinahan dan seks gay, menjadikan Brunei sebagai negara pertama di Asia Timur dan Asia Tenggara yang memiliki hukum pidana syariah di tingkat nasional, bergabung dengan beberapa negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi.

Berita terkait

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

15 jam lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

5 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Brunei Darussalam, Tidak Memungut PPh hingga Miliki Utang Rendah

12 hari lalu

15 Fakta Unik Brunei Darussalam, Tidak Memungut PPh hingga Miliki Utang Rendah

Berikut daftar fakta unik Brunei Darussalam, di antaranya tidak mengenakan PPh pribadi, memiliki utang rendah, dan mengadopsi hukum syariah.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Brunei Umumkan Garap Kereta Cepat Kalimantan, Hubungkan IKN - Malaysia

27 hari lalu

Perusahaan Brunei Umumkan Garap Kereta Cepat Kalimantan, Hubungkan IKN - Malaysia

Perusahaan asal Brunei mengumumkan akan menggarap proyek kereta cepat Trans Kalimantan yang menghubungkan ibu kota Nusantara atau IKN ke Malaysia.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

32 hari lalu

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Baca Selengkapnya

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

37 hari lalu

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

41 hari lalu

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

59 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024

26 Februari 2024

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024

BI memproyeksikan Ekonomi Syariah Indonesia tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024. Adapun pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan perbankan syariah.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen

26 Februari 2024

Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen

Kementerian Keuangan menyoroti minimnya porsi keuangan syariah terhadap kinerja sektor keuangan nasional. Padahal, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam.

Baca Selengkapnya