Wapres Turki Minta Amerika Pilih Ankara atau Kurdi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 4 April 2019 18:29 WIB

Peluncur rudal anti-udara S-400 palsu yang bertujuan untuk mengelabui musuh.[Ilya Pitalev / Sputnik]

TEMPO.CO, Ankara – Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, memperingatkan Amerika Serikat setelah Wapres Amerika Serikat, Mike Pence, mengeluarkan ultimatum terkait rencana pembelian sistem anti-rudal S-400 buatan Rusia.

Baca:

“AS harus memilih. Apakah ingin tetap menjadi sekutu Turki atau mengorbankan pertemanan kita dengan bergabung bersama teroris untuk melemahkan pertahanan sekutunya di NATO dalam menghadapi musuh?” cuit Oktay lewat akun @Fuatoktay06 seperti dilansir Sputnik News pada Kamis, 4 April 2019.

Cuitan Oktay ini seperti menanggapi pernyataan yang dibuat Pence sebelumnya. Pernyataan ini juga menyebut Washington harus memilih apakah akan tetap menjadi teman Ankara atau berpihak mendukung milisi YPG dari Kurdi di Suriah. Turki menyebut YPG sebagai teroris karena terafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdi, yang telah dinyatakan sebagai organisasi teroris.

Advertising
Advertising

Baca:

Terkait rencana pembelian rudal S-400 ini, AS telah menyatakan berkeberatan. AS menganggap sistem anti-rudal canggih ini sebagai ancaman terhadap peralatan perang AS seperti jet tempur F-35.

“Turki harus memilih. Apakah ingin tetap menjadi mitra kritis dalam aliansi militer paling sukses dalam sejarah atau ingin mengorbankan keamanan kemitraan itu dengan membuat keputusan sembrono yang melemahkan aliansi kita?” kata Pence baru-baru ini.

Pence juga mengatakan AS tidak akan diam saja ketika ada anggota NATO membeli senjata dari musuh yang mengancam kohesi aliansi.

Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan Ankara telah mengirim proposal ke Washington untuk membentuk kelompok kerja untuk memastikan sistem anti-rudal S-400 dari Rusia tidak akan mengganggu peralatan militer AS dan NATO.

Baca:

“Itu tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO. Maka kami mengajukan proposal agar AS membentuk grup kerja teknis untuk memastikan sistem ini tidak akan menjadi ancaman terhadap jet tempur F-35 atau sistem NATO,” kata Cavusoglu dalam panel di Washington.

Baru-baru ini, Reuters melansir beberapa sumber yang mengatakan Washington telah menghentikan pengiriman komponen utama jet tempur F-35 ke Ankara terkait rencana pembelian S-400.

AS juga mengancam akan mengenakan berbagai sanksi kepada Turki terkait pembelian F-35, penjualan senjata di masa depan, dan sanksi lainnya.

Pentagon merasa khawatir pembelian sistem anti-serangan udara S-400 ini bakal membuat para ahli Rusia mendapat kunci teknis penting mengenai kemampuan radar, profil penerbangan, dan data sensitif terkait teknologi jet tempur F-35 ini.

Baca:

Hubungan AS dan Turki menegang terkait dukungan Washington kepada milisi YPG dari Kurdi. Ankara menyebut milisi ini sebagai perpanjangan tangan Partai Pekerja Turki, yang masuk dalam daftar kelompok teroris. AS disebut telah memberikan suplai senjata, pelatihan, dan dukungan militer terhadap YPG dalam menghadapi kelompok teroris ISIS di Suriah bagian utara.

Selain Turki, seperti dilansir Reuters, Cina, India dan Iran juga membeli seperangkat sistem anti-rudal S-400 buatan Rusia. Unit militer Cina terkena sanksi AS akibat pembelian ini. Sedangkan India, yang membayar pembelian S-400 menggunakan mata uang non-dolar, telah dikeluarkan dari program ekspor dengan tarif murah ke AS.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

4 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

21 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

1 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya