Trump - Kim Gagal Bersepakat, Pejabat Korea Selatan Kritik

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 12 Maret 2019 15:43 WIB

TEMPO.CO, Seoul – Pemerintah Amerika Serikat seharusnya mencoba mencapai kesepakatan bertahap soal denuklirisasi di Korea Utara dan bukan menggunakan pendekatan “semua atau tidak sama sekali”.

Baca:

Ini karena pendekatan terakhir itu tidak bakal membantu untuk mencari terobosan dari kebuntuan pembicaraan denuklirisasi Amerika dan Korea Utara saat ini.

“Amerika Serikat membuat permintaan berlebihan terhadap Korea Utara untuk mencapai kesepakatan besar,” kata Moon Chung-in, yang merupakan penasehat khusus keamanan nasional dari Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 12 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Moon menambahkan,”Pada saat yang sama, Ketua Kim Jong Un bersikap percaya diri berlebihan bahwa dia bisa membujuk Trump untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan menutup kompleks uji coba nuklir Yongbyon.”

Baca:

Moon merujuk pada pidato oleh utusan khusus AS, Stephen Biegun, di Stanford University. Biegun mengatakan bertekad untuk menempuh jalur komitmen paralel dan sebuah peta jalan negosiasi dan deklarasi.

Namun, Trump justru bersikap sebaliknya saat melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Kim di Hanoi pada akhir Februari 2019. Trump meminta adanya kesepakatan komprehensif soal denuklirisasi.

“Setelah pidato di Stanford, saya mendapat kesan kuat bahwa mereka bersikap realistis. Tapi pada pertemuan puncak, mereka sebenarnya mengambil posisi 'semua atau tidak sama sekali',” kata Moon.

Baca:

Seperti dilansir CNN, Trump dan Kim bertemu untuk kedua kalinya di Hanoi, Vietnam pada akhir Februari 2019 untuk mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi. Namun, keduanya gagal mencapai kesepakatan karena perbedaan pendapat. Trump meminta denuklirisasi penuh oleh rezim Korea Utara.

Sebaliknya, Kim meminta agar AS mencabut sanksi ekonomi agar rakyatnya tidak mengalami kesulitan ekonomi. “Kami tidak dapat melakukan itu,” kata Trump dalam jumpa pers seusai pertemuan.

Baca:

Seusai pertemuan puncak yang gagal itu, Korea Utara dilaporkan mulai mengaktifkan kompleks peluncuran roket, yang selama ini non-aktif. Lembaga pemikir asal AS, Centre for Strategic and International Studies, mengatakan kompleks peluncuran roket Korea Utara yaitu Sohae mulai aktif, yang menunjukkan adanya persiapan peluncuran rudal. Menurut Moon Chung-in, Korea Utara melakukan kesalahan jika meluncurkan rudal setelah berjanji kepada Trump bakal menghentikan aktivitas itu.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

5 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

9 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

18 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya