Tokoh Oposisi Venezuela Guaido Minta Warga Unjuk Rasa Anti-Maduro
Selasa, 5 Maret 2019 11:01 WIB
TEMPO.CO, Caracas – Presiden interim Venezuela, Juan Guaido, kembali ke negaranya pada Senin, 4 Maret 2019, di tengah ancaman Presiden Nicolas Maduro yang mengatakan akan menangkapnya setelah melanggar larangan berpergian ke luar negeri dari Mahkamah Agung negara itu.
Baca:
Amerika Mulai Tekan Kuba karena Dukung Presiden Venezuela Maduro
Guaido terancam penjara karena melanggar larangan ini. Dia sempat pergi ke Kolombia dan beberapa negara Amerika Latin untuk menggalang dukungan melawan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
“Kita akan segera mengakhiri pengambilalihan kekuasaan di Venezuela segera,” kata Guaido seperti dilansir CNN pada Senin, 4 Maret 2019. “Ini tidak bisa dihentikan.”
Guaido disambut sejumlah pendukungnya di bandara Caracas dan beberapa diplomat negara barat. Dia menaiki atap sebuah mobil dan melambaikan bendera Venezuela sambil meneriakkan “Ya kita bisa!”. Rombongan ini lalu berangkat ke ibu kota Caracas dan bertemu kerumunan lebih besar.
Baca:
Menurut seorang pembantunya, Guaido kembali ke Caracas dengan menaiki pesawat komersial Copa Airlines dari Panama City.
Ribuan warga telah berkumpul di Plaza Alfredo Sadel untuk mendengar pidatonya. “Mereka mengancam untuk memenjarakan saya, membunuh saya. Itu tidak akan terjadi lewat persekusi atau ancaman bahwa mereka ingin menahan kita,” kata dia. Guadio juga meminta warga kembali berkumpul pada Sabtu pekan ini untuk berunjuk rasa melawan Maduro.
Baca:
“Mimpi masa depan kita adalah membangun negara ini,” kata Guaido, yang merupakan Presiden Majelis Nasional atau lembaga setingkat DPR.
Guaido, seperti dilansir Aljazeera, melawan perintah Mahkamah Agung dengan meninggalkan Venezuela diam-diam ke Kolombia pada akhir Februari 2019 untuk menggalang bantuan internasional. Bantuan itu tertahan di perbatasan Cucuta, Kolombia, dari AS, yang ditolak pemerintahan Presiden Maduro.
Baca:
Sejumlah pasukan militer Venezuela memblokir jalan lintas kedua negara ini sehingga bantuan itu tidak bisa dibawa masuk. Enam warga, yang mencoba mengawal konvoi bantuan masuk, tewas tertembak polisi dan tentara.
President Guaido safely returned to Venezuela today to continue his strong push for a democratic future for the people of his country. The United States fully supports Guaido and the National Assembly. His safety must be guaranteed. The world is watching. pic.twitter.com/pFwUghxW63
— John Bolton (@AmbJohnBolton) March 4, 2019
Baca:
Penasehat keamanan AS, John Bolton, meminta rezim Presiden Venezuela Maduro untuk tidak menangkap atau mengganggu Guaido karena itu akan membuat AS bertindak.