TEMPO.CO, Jakarta - Warga Venezuela mengais makanan dari keranjang sampah yang terdapat di kawasan mewah di Caracas, ibu kota negara akibat krisis ekonomi yang parah.
Seperti dituturkan seorang satpam bernama Tony, 36 tahun, setiap libur bekerja, dia akan pergi mencari makanan sisa di keranjang sampah milik orang-orang kaya di Caracas.
Baca: 3 Kondisi Memprihatinkan di Venezuela
"Saya menciumnya dan jika tercium baik, saya lalu membawanya ke rumah," kata Tony yang menolak nama lengkapnya disebut, seperti dilansir dari Reuters, Jumat, 1 Maret 2019.
Pria ini menghidupi istri dan empat anaknya dengan cara mengais makanan sisa di keranjang sampah sudah lebih dari satu tahun.
Dia biasanya mendapatkan sisa-sia daging, keju, dan sayuran di dalam keranjang sampah.
"Saya cuci dengan cuka, air yang banyak, dan saya tambahkan bawang dan saus," ujarnya.
Baca: 4 Fakta Kisruh Pengiriman Bantuan di Perbatasan Venezuela
Seorang ibu bernama Estefani Quintero menuturkan: "Saya telah mengajarkan anak-anak saya untuk makan segalanya. Tenut saja pemerintah yng salah. Kami dulu makan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, kami bahkan membuang makanan,=."
Estefani, 35 tahun berjalan sekitar 2 jam ke Caracas dari rumahnya di kawasan kumuh di pinggir kota untuk mencari keranjang sampah demi mendapatkan makanan bagi dirinya dan 7 anaknya.
Kelangkaan makanan dan obat-obatan serta inflasi yang sangat tinggi membuat warga Venezuela terpaksa mengais makanan dari keranjang sampah.
Baca: Venezuela Kesulitan Cari Pembeli Minyak Akibat Sanksi AS
Saat jurnalis Amerika, Jorge Ramos, menunjukkan video rakyat Venezuela mengais makanan dari keranjang sampah kepada Presiden Nicolas Maduro dalam wawancara, Maduro merespons dengan mengusir Ramos keluar dari Venezuela.
Maduro tidak mengakui rakyatnya hidup dari keranjang sampah. Ia menuding peristiwa itu sebagai propaganda AS untuk menjatuhkan pemerintahannya.
Maduro juga menolak bantuan kemanusiaan masuk ke negaranya dan meminta pemerintahan asing untuk tidak meremehkannya.
Sebaliknya, pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido yang mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara, berusaha membawa masuk bantuan kemanusiaan, namun tentara memblokade truk yang membawa bantuan pangan.