Parlemen Rakhine Melawan, Tolak Desakan Militer Myanmar
Reporter
Non Koresponden
Editor
Maria Rita Hasugian
Kamis, 21 Februari 2019 12:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen negara bagian Rakhine di Myanmar menolak desakan anggota parlemen dari militer atau Tatmadaw agar masyarakat mendukung dan bekerja sama dengan militer.
Penolakan ini mendapat dukungan dari 22 anggota parlemen Rakhine dan 11 anggota memberikan dukungan ke militer melalui pemungutan suara pada hari Rabu, 20 Februari 2019.
Baca: Myanmar Tuding Arakan Army Berlindung di Perbatasan Bangladesh
"Ini diputuskan lewat pemungutan suara, dan Tatmadaw kalah," kata U Kyaw Lwin, anggota parlemen Rakhine seperti dikutip dari Myanmar Times, Kamis, 21 Februari 2019.
Anggota parlemen Rakhine dari militer, Thet Oo Maung yang mengajukan proposal mendesak dukungan dan kerja sama dari masyarakat mengatakan Tatmadaw selalu berpikir mengenai Tiga Kewajiban yakni melindungi keselamatan warga negara, agama, dan ras.
Baca: Myanmar Hancurkan 55 Desa Rohingya di Rakhine
"Sehingga pemerintah negara bgagian didesak untuk secara aktif mencari dukungan dari rakyat Rakhine untuk bekerja sama dengan Tatmadaw," kata Maung.
Pernyataan itu ditolak tegas oleh anggota parlemen dari partai Liga Nasional untuk Demkrasi yang didirikan Aung San Suu Kyi serta Partai Nasional Arakan.
Baca: Begini Cara Myanmar Hadapi Arakan Army dan Rohingya di Rakhine
Desakan militer di parlemen Rakhine ini terjadi setelah pemerintah mendesak rakyat Rakhine untuk tidak mendukung Arakan Army yang telah terlibat baku tembak dengan militer Myanmar baru-baru ini hingga menimbulkan korban jiwa.