Berlakukan Darurat Nasional, Donald Trump Dikritik

Sabtu, 16 Februari 2019 11:35 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan), dan pemimpin Partai Republik di Senat, Mitch McConnel. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berkeras ingin tembok perbatasan Amerika Serikat – Meksiko dibangun, menuai kritik dari analis politik. Pasalnya, demi dikabulkan permintaan itu oleh parlemen Amerika Serikat, Presiden Trump melakukan berbagai hal, termasuk hendak memberlakukan status darurat nasional.

Frank Sharry, Direktur Eksekutif Suara Amerika, memperingatkan arsitektur konstitusional Amerika Serikat dalam bahaya. Sebab Amerika Serikat sekarang dipimpin oleh dari seorang Presiden yang tidak pernah memperlihatkan sikap tunduk pada aturan institusional yang mengatur kekuasaannya. Suara Amerika adalah sebuah lembaga advokasi pro-imigrasi.

“Hanya karena Presiden tidak mendapatkan apa yang dia inginkan, yakni sebuah tembok perbatasan, bukan berarti dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Ini lebih dari sebuah taktik politik. Ini sebuah serangan kepada demokrasi kita oleh seorang autokrat,” kata Sharry, seperti dikutip dari edition.cnn.com, Sabtu, 16 Februari 2019.

Baca: Donald Trump akan Gunakan Darurat Nasional untuk Bangun Tembok

Juru bicara DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi dan Pemimpin Senat mayoritas, Chuck Schumer mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa pendeklarasian darurat nasional adalah sebuah tindakan cacat hukum dan sebuah penyalahgunaan kekuasaan presiden besar-besaran. Dengan begitu, Kongres Amerika Serikat akan mempertahankan otoritas konstitusional.

Advertising
Advertising

Shudown yang diberlakukan Presiden Trump selama 35 hari lalu, telah memperlihatkan kepentingan politik, ketimbang penghormatan pada norma-norma konstitusional atau sebuah kesadaran bagaimana tindakannya akan berdampak pada sistem politik itu sendiri ketika Trump meninggalkan jabatan. Meski jalan yang ditempuh Trump ini menyakitkan bagi partainya sendiri, Trump diduga tampaknya tak peduli.

Baca: Apa Saja Isi Proposal Anggaran yang akan Ditandatangani Trump?

Situs edition.cnn.com menulis, hal yang paling disoroti dari sebuah pemberlakuan darurat nasional adalah kondisi ini memungkinkannya menghindari kekalahan memalukan terkait insiatifnya yang kontroversi. Meskipun jika pengadilan dan politikus Partai Demokrat bisa menghentikan perilakunya, Presiden Trump bisa menjatuhkan upayanya sendiri dalam mengendalikan dasar politiknya ketika berlaga di pemilu 2020.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

8 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

11 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

20 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

22 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

26 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

27 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

32 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

36 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

41 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

48 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya