Taliban Klaim Pasukan AS Angkat Kaki dari Afganistan Akhir April
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Jumat, 8 Februari 2019 09:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang diplomat tinggi Rusia telah bertemu dengan perwakilan Taliban dan menyatakan dukungan Moskow untuk penarikan pasukan AS dari Afganistan.
Pertemuan itu terjadi setelah dua hari perundingan antara tokoh-tokoh Afganistan dan perwakilan Taliban di Moskow dan pernyataan yang saling bertentangan tentang penarikan segera pasukan AS dari Afganistan.
Dikutip dari Aljazeera, 8 Februari 2018, seorang pejabat senior Taliban mengatakan pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat berjanji untuk menarik setengah dari pasukannya dari Afganistan pada akhir April, tetapi kemudian menarik kembali pernyataan itu.
Baca: Penarikan Pasukan, Rusia Siap Memediasi Amerika dan Taliban
Kepala delegasi Taliban mengatakan tidak ada waktu yang telah ditetapkan untuk penarikan AS dari negara itu dan negosiasi sedang berlangsung.
Ketua juru runding AS Zalmay Khalilzad juga membantah klaim itu dalam sebuah tweet.
Zamir Kabulovm, utusan presiden Rusia untuk Afganistan, mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti pada hari Kamis bahwa Rusia bersedia membantu pembicaraan antara AS dan Taliban mengenai penarikan pasukan AS.
Tidak jelas bantuan apa yang ditawarkan Rusia.
Kabulov juga mengatakan Moskow akan bersedia mendukung pencabutan sanksi terhadap Taliban selama anggota Dewan Keamanan PBB lainnya juga ikut serta.
Sampai sekarang, AS telah berada di garis depan negosiasi. Sejak ditunjuk September lalu sebagai perwakilan khusus AS untuk rekonsiliasi Afghanistan, Khalilzad telah melakukan sejumlah pembicaraan dengan Taliban dan perwakilan regional lainnya di Afganistan, Pakistan, Uni Emirat Arab, India, Rusia, Uzbekistan, Turkmenistan, Saudi Saudi dan Qatar.
Baca: Presiden Ghani Sebut Pasukan Asing Tinggalkan Afganistan
Perundingan terbaru utusan AS digelar di Doha akhir Januari di mana kedua pihak bertemu selama enam hari.
Khalilzad mengatakan kepada New York Times bahwa rancangan kerangka kerja disepakati yang pada akhirnya bisa berubah menjadi kesepakatan.
Washington menginginkan jaminan Afganistan tidak akan melindungi kelompok-kelompok yang akan menggunakan negara itu sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan terhadap AS. Taliban ingin semua pasukan Amerika angkat kaki dari Afganistan.
Seorang pejabat Taliban pada hari Rabu mengatakan Amerika Serikat telah berjanji untuk menarik setengah dari pasukannya dari Afghanistan pada bulan April, klaim Departemen Luar Negeri AS segera diperdebatkan.
Pejabat itu, menurut laporan ABC adalah Abdul Salam Hanafi, membuat komentar di Moskow di mana ia menjadi bagian dari delegasi Taliban yang menghadiri pembicaraan damai dengan para tokoh politik senior Afghanistan. Pejabat pemerintah Afghanistan tidak menghadiri delegasi.
"Amerika telah menyetujui kepada kami bahwa setengah dari pasukan Amerika akan mulai berangkat dari awal Februari hingga akhir April," kata Hanafi dan mengatakan janji itu telah dibuat selama pembicaraan terobosan dengan para perunding AS di ibukota Qatar, Doha bulan lalu, yang dia juga ikut serta.
Baca: AS - Taliban Diduga Sepakat Tarik Pasukan Asing dari Afganistan
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri membantah hal itu, mengatakan kepada ABC News, "Kami belum menyetujui jadwal waktu untuk kemungkinan penarikan pasukan dan tidak akan membahas perincian spesifik lain dari percakapan diplomatik."
Pentagon dan Gedung Putih tidak segera menanggapi komentar pejabat Taliban kelompok itu agar semua pasukan AS mundur dari Afganistan.
Taliban telah menolak untuk bernegosiasi langsung dengan pemerintah Presiden Afganistan Ashraf Ghani, menyebutnya sebagai "boneka" Barat.
Tidak ada perwakilan pemerintah yang terlibat dalam pembicaraan dengan Taliban, di Moskow, Doha atau di tempat lain.
Baca: Taliban dan Amerika Berunding di Qatar, Membahas Apa?
Pemerintah Afganistan telah menolak untuk menghadiri perundingan di Moskow, mengkritik mereka sebagai merusak legitimasinya. Pemerintah, yang dipimpin oleh Presiden Ashraf Ghani, mengaku kecewa bahwa mereka telah dikesampingkan dari pembicaraan AS-Taliban dan menghadapi tantangan dari tokoh-tokoh politik kuat lainnya di Afganistan yang berusaha untuk mengambil peran utama dalam upaya perdamaian yang berkembang dengan Taliban.
Pemerintah Afganistan cemas bahwa keluarnya pasukan AS yang tiba-tiba bisa melihatnya melemah dengan cepat dan ada kekhawatiran negara itu akan jatuh lebih jauh ke dalam kekacauan kekerasan atau perang saudara yang baru ketika panglima perang lain muncul untuk bersaing dengan Taliban.