Jelang Pidato di Kongres, Trump Sebut Bakal Bangun Tembok Manusia
Rabu, 6 Februari 2019 08:31 WIB
TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan ide membangun tembok manusia di perbatasan selatan dengan Meksiko untuk menghadang masuknya imigran dari sejumlah negara Amerika Latin.
Baca:
Trump mengatakan ini beberapa jam menjelang pidato kenegaraan State of the Union atau SOTU, yang akan dilakukan di gedung kongres di Capitol Hill, Washington DC.
Pidato tahunan ini bakal dihadiri anggota DPR dan Senat AS serta sejumlah tamu undangan dan berisi laporan mengenai kondisi ekonomi, anggaran, keamanan hingga prioritas yang akan dikerjakan Presiden.
“Sejumlah besar orang datang menuju Meksiko dengan harapan membanjiri perbatasan selatan kita. Kita telah mengirim tambahan pasukan militer. Kita akan membangun Tembok Manusia jika perlu. Jika kita punya tembok sebenarnya, ini tidak akan menjadi peristiwa besar,” kata Trump lewat cuitan di akun Twitter @realdonaldtrump pada Selasa, 5 Februari 2019 waktu setempat.
Baca:
Pada akhir pekan lalu, Pentagon telah mengumumkan akan mengirimkan sekitar 3.750 pasukan tambahan AS ke perbatasan barat daya dengan Meksiko. USA Today melansir pengiriman ini bakal menambah jumlah personel pasukan yang membantuk petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan menjadi 4.350 orang. Tambahan pasukan ini akan bertahap dikirim dalam 90 hari.
Dalam cuitannya, Trump juga mengkritik sikap Senator dari Partai Demokrat yaitu Chuck Schumer, yang merupakan ketua Fraksi Partai Demokrat di Senat dan menguasai minoritas suara.
Baca:
“Saya lihat Schumer mulai mengkritik pidato State of the Union saya meskipun dia belum mendengarnya. Dia cuma merasa kesal dia tidak memenangkan kursi di Senat setelah menghabiskan uang banyak seperti yang diduganya,” kata Trump.
Secara terpisah, Schumer memang mengkritik Trump terkait pidato yang akan disampaikan.
“Presiden akan mengatakan bahwa kondisi negara kita kuat seperti telah diprediksi. Tapi sebenarnya kondisi ekonomi Trump saat ini gagal bagi warga kelas menengah AS,” kata Schumer seperti dilansir Sputnik News.
Baca:
“Kondisi pemerintahan Trump dipenuhi dengan kekacauan dan ketidakmampuan,’ kata senator dari New York ini.