Jika Negosiasi Tembok Gagal, Trump Mau Terapkan Darurat Nasional

Senin, 28 Januari 2019 14:30 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sumber: AP

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Gedung Putih sementara, Mick Mulvaney, mengatakan Presiden Donald Trump bersumpah akan tetap membangun tembok perbatasan meski tanpa persetujuan Kongres AS, bahkan menggunakan wewenang daurat nasional.

Pada hari Jumat kemarin, Trump setuju menandatangani anggaran belanja sementara pemerintahan federal untuk mengakhiri penutupan pemerintahan parsial. Keputusan Trump setidaknya memberikan tiga pekan bagi lembaga-lembaga pemerintahan AS yang tutup sampai tanggal 15 Februari. Namun, menurut Trump, keputusan ini bukan konsesi dan ia berjanji membuat kesepakatan untuk anggaran tembok sebesar US$ 5,7 miliar (Rp 80 triliun) yang ditolak DPR AS.

Baca: Shutdown Diakhiri, Trump Tak Mau Disebut Kalah

"Kami tidak membahas ini untuk mencoba menutup pemerintah.... Masih lebih baik untuk menyelesaikannya melalui undang-undang," kata Mulvaney, yang secara resmi masih memegang jabatan sebagai Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih, seperti dikutip dari Fox News, 28 Januari 2019.

"Itu cara yang tepat untuk melakukannya. Sampai akhir, presiden akan mengamankan perbatasan, dengan satu atau lain cara," lanjut Mulvaney. "Pada akhirnya, komitmen presiden adalah untuk melindungi negara, dan dia akan melakukannya dengan atau tanpa Kongres."

Advertising
Advertising

Sementara itu Senator Republik Florida Marco Rubio mengatakan kepada NBC News bahwa menyatakan keadaan darurat akan menjadi ide yang mengerikan dan menciptakan preseden buruk.

Mick Mulvaney, saat menjabat Kepala Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB), berbicara dengan Presiden Trump pada 2017.[ Kennedy Lamarque / Reuters]

Mick Mulvaney mengatakan kesediaan Trump menandatangani pengeluaran anggaran pemerintah tanpa anggaran tembok, karena orang-orang Demokrat mengatakan kepada Trump bahwa mereka setuju untuk penghalang perbatasan, namun mereka tidak bisa bekerjasama jika pemerintahan tutup.

Gedung Putih telah memerintahkan korps insinyur angkatan darat untuk menyusun rencana pembangunan tembok, termasuk menggunakan wewenang presiden untuk mendeklarasikan undang-undang darurat nasional dan menggunakan dana tanggap bencana yang tidak terpakai.

"Pemrograman ulang selama keadaan darurat nasional," memungkinkan presiden untuk menerapkan sumber daya dari program pekerjaan sipil Departemen Angkatan Darat, termasuk dana, personel, dan peralatan, untuk membangun atau membantu dalam pembangunan, operasi, pemeliharaan, dan perbaikan pekerjaan sipil resmi, konstruksi militer, dan proyek pertahanan sipil yang penting bagi pertahanan nasional," begitu isi salah satu Undang-undang Nomor 33 Pasal 2293 yang menjelaskan soal darurat nasional.

Baca: Trump Menyerah, Penutupan Pemerintahan Berakhir

Undang-undang lain tertera pada UU Nomor 10 Pasal 2808 yang berisi "Otoritas konstruksi dalam hal deklarasi perang atau darurat nasional, mengizinkan menteri pertahanan, dalam keadaan darurat yang dinyatakan oleh presiden, untuk menggunakan dana yang telah disesuaikan untuk pembangunan militer untuk tujuan melakukan proyek konstruksi militer."

Jika Gedung Putih bergerak maju dengan deklarasi darurat nasional, ia memiliki beberapa jalur hukum yang harus diambil. Undang-undang Keadaan Darurat Nasional memberikan wewenang luas kepada presiden Trump untuk menyatakan keadaan darurat, dan beberapa undang-undang federal kemudian dapat membersihkan jalan bagi Gedung Putih untuk bergerak maju dengan membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

7 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

14 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

21 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

25 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

25 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

27 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

30 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

30 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya