TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump akhirnya menyerah pada Demokrat untuk mengakhiri penutupan pemerintahan setelah tarik ulur tawaran anggaran tembok perbatasan AS-Meksiko.
Pada Jumat kemarin, memasuki hari ke-35, Trump meneken proposal anggaran yang diajukan oleh Senat Republik dan DPR Demokrat, seperti dikutip dari Reuters, 26 Januari 2019.
Baca: 7 Skenario untuk Mengakhiri Penutupan Pemerintahan AS
Kesepakatan yang ditandatangani yakni mengesahkan seperempat anggaran pemerintahan federal selama tiga pekan tanpa kucuran dana pembangunan tembok perbatasan. Namun Donald Trump mengatakan penutupan akan berlanjut pada 15 Februari jika dia tidak puas dengan negosiasi komisi keamanan perbatasan Senat AS, atau Trump akan mengumumkan darurat nasional untuk mendapatkan anggaran tembok tanpa persetujuan kongres.
Pegawai federal yang memprotes penutupan pemerintahan.[ABC News]
Seperempat dana akan dikucurkan kepada lembaga federal yang selama penutupan pemerintahan, sekitar 800 ribu harus bekerja tanpa gaji atau dirumahkan.
"Seperti yang setiap orang tahu saya punya wewenang alternatif, tapi saya tidak akan menggunakannya di waktu ini," kata Trump setelah membuka pemerintahan, seperti dikutip dari CNN.
Baca: Akibat Penutupan Pemerintahan, Museum AS Rugi Rp 14 M per Minggu
"Jika kita tidak bisa mendapat hasil kesepakatan yang adil di Kongres, pemerintahan akan kembali tutup pada 15 Februari, atau saya akan menggunakan wewenang sesuai undang-undang dan konstitusi darurat negara," tambah Trump.
Donald Trump telah bertahan 35 hari untuk mendapat US$ 5,7 miliar (Rp 80 triliun) untuk membangun tembok perbatasan. Namun DPR yang dikuasai Demokrat enggan mengesahkan proposal anggaran yang akhirnya menyebabkan penutupan pemerintahan terlama dalam sejarah Amerika Serikat.