Eks Marinir AS Dituduh Mata-mata oleh Rusia Punya Rahasia Negara

Rabu, 23 Januari 2019 11:25 WIB

Duta Besar Amerika untuk Rusia Jon Huntsman, mengunjungi Paul Whelan yang ditahan oleh pemerintah Rusia atas tuduhan telah bertindak sebagai mata-mata. Sumber: Keluarga Whelan/AP

TEMPO.CO, Jakarta - Paul Whelan, mantan Marinir AS yang dicurigai sebagai mata-mata yang melakukan spionase di Rusia, memiliki dokumen yang berisi rahasia negara pada saat penangkapannya di Moskow. Pengacaranya mengatakan Whelan mungkin tidak sadar dia memiliki informasi sensitif.

"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa pada saat penahanannya, Whelan memiliki beberapa dokumen yang mengandung rahasia negara, tetapi saya tidak dapat menjelaskan secara terperinci," ujar Vladimir Zherebenkov, yang mewakili Whelan, dikutip dari Russia Today, 23 Januari 2019.

Namun, Zherebenkov menyatakan bahwa kliennya mungkin tidak menyadari bahwa ia memiliki rahasia.

"Bagaimana dia mendapatkannya, apa yang seharusnya dia lakukan dengan itu, dan apakah Whelan tahu bahwa dia memiliki informasi rahasia tidak diketahui," katanya.

Mantan marinir AS itu mencari informasi tentang Rusia melalui pendekatan "terbuka" dan "budaya", kata pengacara itu, menunjukkan bahwa upayanya hanya terinspirasi oleh minatnya yang kuat pada warisan budaya Rusia.

Advertising
Advertising

"Whelan telah tertarik pada Rusia, dia menerima pendidikan dalam studi budaya, dia punya teman di Rusia, jadi tidak ada yang mengejutkan bahwa dia tertarik untuk mendapatkan informasi yang menarik budaya," katanya.

Baca: Eks Marinir AS yang Ditahan Rusia Memiliki Teman Sosmed Militer

Tudingan ini muncul dari flash drive yang diterima Whelan, yang berisi rahasia negara yang dimaksud. Pengacaranya mengatakan, mantan marinir itu hanya berharap mendapat data tentang budaya Rusia, termasuk foto-foto katedral ortodoks. Dia mengklaim bahwa Whelan bahkan tidak punya waktu untuk mengunduh file.

Komentar itu dibuat tak lama sebelum Whelan muncul di hadapan Pengadilan Kota Moskow untuk membebaskannya dari penjara dengan jaminan. Pengadilan menolak mosi tersebut, memerintahkan Whelan untuk tetap berada dalam penahanan pra-sidang hingga 28 Februari.

Ini tampak depan dari pusat penahanan Lefortovo, Moskow, tempat bekas Marinir AS, Paul Whelan, ditahan FSB. Reuters

Pihak berwenang Rusia mengklaim bahwa Whelan, yang dilaporkan berada di Moskow untuk menghadiri pernikahan, ditangkap atas dugaan aksi spionase. Warga AS tersebut juga memegang paspor Inggris, Kanada dan Irlandia.

Zherebenkov mengatakan bahwa jaksa penuntut negara belum diberi akses ke bukti-bukti rahasia yang digunakan untuk menuntut Whelan.

Dia membiarkan kemungkinan kliennya bisa dibebaskan dalam pertukaran mata-mata dengan Amerika Serikat.

Whelan, 48 tahun, ditangkap pada 28 Desember 2019 oleh agen intelijen Rusia (FSB) karena dituduh melakukan spionase, yang dibantah oleh Whelan.

"Whelan tidak mengaku bersalah," kata pengacaranya.

Baca: Inggris Minta Rusia Tidak Politisasi Individu Tersangka Espionase

Sementara keluarganya mengatakan Whelan ke Rusia untuk liburan. Saudarana David Whelan mengatakan kepada CNN Paul tiba di Rusia pada 22 Desember untuk menghadiri pernikahan rekan marinirnya. Ini adalah pertama kalinya Whelan berkunjung ke Rusia.

David Whelan mewakili keluarga kecewa atas penangkapan ini, namun tidak terkejut pengadilan Moskow menolak jaminan untuk pembebasannya.

"Sementara kami masih kekurangan rincian dari pemerintah Rusia tentang mengapa Paul Whelan dianggap sebagai mata-mata, dan yang memberinya rahasia negara, kami yakin ia dijebak dan tidak bersalah atas spionase," kata saudara marinir AS tersebut.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

12 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

21 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya